Prihatin ; Seorang Warga Menderita Lumpuh Total Butuh Uluran Tangan Pemerintah dan Darmawan

Ruslan Abdul Gani (60) warga Gampong Gunong Pungki Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya, Penderita Lumpuh Total Terbaring Di Tempat Tidur di Gebuk Sederhananya.*

Nagan Raya, NNews – Sangat memperihatinkan nasib seorang pria renta di Nagan Raya yang menderita penyakit lumpuh layu, tinggal digebuk sederhana tergolong keluarga miskin didaerah itu.

Informasi diperoleh, Pria tersebut bernama Ruslan Abdul Gani (60) merupakan warga Gampong Gunong Pungki Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya, ia menderita lumpuh total terbaring di tempat tidur sederhana, dikabarkan sudah setahun ini tidak lagi beraktivitas.

Diketahui, Ruslan Abdul Gani (60) tinggal bersama Istrinya Ros Maili Ruslan (56) menempati gubuk kebun milik salah satu warga Gampong Gunong Pungki daerah setempat.

Baca JugaHarga Minyak Nilam Anjlok, Harga Emas Melambung Tinggi

Keuchik Gampong Gunong Pungki, Nyak Abubakar, Kemedia Nanggroenews.com, Sabtu (22/2/2025) mengatakan, Ruslan atau yang akrab di sapa Wak Lan itu sudah  menderita penyakit lumpuh total sejak setahun belakangan, keterbatasan ekonomi Wak Lan hanya bisa berbaring saja.

“Beliau ini sudah satu tahun sakit terbaring di tempat tidur dan tinggal di kebun milik orang, faktor ekonomi pas-pasan, sehingga tidak bisa menjalani pengobatan yang maksimal,” ujar Kecil Keuchik Gunong Pungki.

Lanjut Nyak Abu, kami dari pemerintah Gampong Gunong Pungki sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah Nagan Raya dan para Dermawan agar sudi berniat membantu pengobatan Kerumah Sakit umum RSUZA di Banda.

“Secara kewargaan, kami sangat prihatin terhadap beliau, kita berharap ada perhatian dari pemerintah baik para dermawan meringankan biaya pengobatan bagi warga kurang mampu ini,” ujar Nyak Abu.

Harapan yang sama juga diutarakan Istri Ruslan, Ibu Ros Maili, menyampaikan, suaminya itu sudah satu minggu tidak ada lagi obat dikarenakan tidak punya biaya untuk membeli obat resep doktor terhadap penyakit yang dialami suaminya.

“Selama ini hanya bisa berbaring saja, tidak punya  biaya untuk membeli obat, keseharian saya kerja mengutip buah rondolan sawit di kebun warga, untuk biaya kebutuhan sehari – hari,” ucap Istri Ruslan dengan raut sedih.

Ia berharap sangat ada perhatian pemerintah atau para dermawan memberinya biaya untuk berobat ke Rumah Sakit RSUZA di Banda Aceh.

“Jika ada dermawan yang memberikan bantuan kami ucapan terimakasih banyak, doa kami semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka,” tutur Ros Maili.*[Sp]

Penulis: Sopian Editor: Redaksi