Pagar Puncak Gunung Keutapang Butuh Pemeliharaan, Kadis PUPR Segera Kita Usulkan di APBKP

Kondisi Terkini Tempat Wisata Puncak Gunung Keutapang, Aceh Jaya.*

CALANG | NanggroeNews.com – Kondisi  Pagar Landmark Puncak Gunung Keutapang, yang menjadi salah satu destinasi wisata populer di Aceh Jaya, kini menjadi perhatian. Pagar Landmark mulai keropos dan berkarat dimakan uap asin ombak laut.

‎Hal tersebut dinilai membahayakan keselamatan pengunjung, terutama anak-anak saat berkunjung ketempat wisata yang lagi ngetrend untuk beswafoto dan menikmati sunset disaat senja tiba.

‎Berdasarkan amatan NanggroeNews, Minggu (11/05/2025), kondisi terkini pagi landmark puncak gunung keutapang sudah sangat berbahaya, dikarenakan bangunan puncak gunung keutapang yang terjal lereng kelaut dapat membahayakan pengunjung.

Baca JugaBenteng Trumon, Jejak Sejarah dan Pusat Perdagangan Masa Lalu Aneuk Jamee

‎Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Jaya, Heri Etika saat dikonfirmasi, mengatakan, Dinas PUPR Aceh Jaya segera mengusulkan anggaran renovasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Perubahan (APBK-P) tahun 2025.

“Untuk anggaran pemeliharaannya akan kita usul di tahun ini dalam APBKP,” ujar Kepala Dinas PUPR.

‎Diketahui. Pembangunan awal pengembangan Puncak Gunung Keutapang tersebut. Menghabiskan anggaran mencapai Rp 3,4 Milyar untuk pengembangan pembangunan penguatan tebing tersebut ditahap awal. Berdiameter perencanaan memiliki panjang 68 meter dengan ketinggian sekitar 18 meter.

Tangga Landmark Puncak Gunung Keutapang, Besi Pegangannya Sudah Raib Dimakan Usia Akibat Uap Air Asin Ombak Laut.*

Proyek yang bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dilaksanakan tahun anggaran 2021 sebesar Rp3.477.250.000 di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Jaya.

Sejak dibangun tahun 2021, Landmark tempat wisata tersebut belum pernah dilakukan Renovasi sehingga terlihat usang dan terkesan pembiaran dimakan waktu.

‎Mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Aceh Jaya, Ali Harmen, Menyampaikan, Pembangunan Tempat Destinasi puncak gunung keutapang Gampong Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee itu telah disusun dalam Detail Engineering Design (DED) usulan daerah sebesar 7 Milyar untuk finishing progres pemanfaatannya.

Namun, baru dianggarkan pada tahun 2020 lalu sebesar Rp3.477.250.000, sedangkan sisanya belum ada lanjutannya, di saat berakhir masa tugasnya sebagai Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA).

“Pembangunan tebing itu dilakukan tahun 2020 penganggarannya dalam DED 7 Milyar dan baru di anggarkan kala itu 3.5 Milyar, sekitar 3,7 Milyar lagi baru siap total progres bangunannya,”kata Mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR Aceh Jaya, Ali Harmen, Via Telpon WhatsApp.*[][][]