CALANG – Kabupaten Aceh Jaya di kenal dengan kawasan penggerakan Konflik Aceh yang berkepanjangan dan bekas porak-poranda lantakan Tsunami Aceh 2004 silam.
Kabupaten itu bagian dari pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat pada Tahun 2002 Silam, sampai saat kabupaten itu masih sulit dan ketinggalan di bidang pengelolaan Sumber Daya Alam (PAD) dan Sumber Daya Manusia (Skill) dalam membenah daerah, dilihat segi pembangunan daerah itu belum begitu berkembang diakibatkan penetapan tata ruang kabupaten Aceh Jaya belum begitu tepat sasaran.
Investigasi yang dilakukan Wartawan dari media ini masih banyak ditemukan kehidupan masyarakat yang kurang memadai dan masih banyak dibawah garis kemiskinan.
Dampak – dampak dari pertumbuhan penduduk. sangat penting untuk kita ketahui dan kita kenali agar ketika mengatasinya dapat dilakukan dengan optimal, sehingga penduduk dan pemrogram pemerintah dapat dilakukan dalam pemerataan sehingga mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera di kehidupan masyarakat.
Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa dalam pertumbuhan penduduk yang ada pada suatu wilayah pasti berbeda-beda, sehingga memunculkan pertumbuhan penduduk yang tidak teratur. Terlebih lagi, ketika pertumbuhan penduduk terus terjadi, tetapi tidak diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga mengakibatkan terjadinya masalah-masalah kependudukan.
Tidak hanya permasalahan pada SDM saja, tetapi pertumbuhan penduduk yang sangat sulit dialami saat ini yang akan memengaruhi lingkungan yang cepat rusak, fasilitas kesehatan yang kurang memadai, sistem pendidikan tidak menyebar secara baik, dan sebagainya.
Lebih lanjut, ditemukan tentang dampak-dampak dari pertumbuhan penduduk dibawah garis kemiskinan, hingga saat ini masih ada penduduk yang belum memiliki rumah layak huni disebabkan oleh pengaruh ekonomi yang tidak stabil seperti halnya.
1. Tingkat Kemiskinan.
Persoalan ini hal yang paling utama sangat dirasakan dari dampaknya Target pengelolaan Program Daerah sehingga dampak berat yang mengakibatkan hasil pertanian dan perkebunan rakyat tidak stabil dalam segi pendapatan hingga nilai beli hasil Panen.
Garis kemiskinan atau bisa dibilang bahwa angka kemiskinan penduduk akan terus meningkat daerah itu. Meningkatnya angka kemiskinan bisa diartikan sebagai pengeluaran yang terlalu banyak daripada pemasukan yang diterima oleh masyarakat.
Dalam hal ini, pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan kebutuhan material yang layak untuk digunakan oleh kehidupan masyarakat kabupaten itu.
Angka kemiskinan yang terus meningkat menandakan bahwa kesejahteraan penduduk semakin berkurang, sehingga akan memengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Jika pertumbuhan penduduk tidak dibarengi dengan pembangunan yang merata, maka kemungkinan besar angka kemiskinan akan terus bertambah. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah memikirkan laju pertumbuhan ekonomi secara perlahan-lahan agar angka kemiskinan kembali stabil.
Semakin kecil angka kemiskinan, maka semakin banyak penduduk yang hidup mendekati sejahtera. Jika hal ini dapat terjadi, maka perekonomian bisa mengalami peningkatan, sehingga bisa bermanfaat untuk negara atau untuk penduduk itu sendiri.
2. Kurangnya Polusi Penduduk atau Perpindahan.
Hal ini, sebagaimana yang ditemukan dalam beberapa kecamatan di kabupaten Aceh Jaya kawasan etnis berdampak dari Konflik berkepanjangan yang terjadi di Provinsi Aceh Kala itu, Kawasan ini sangat perlu pengembangan manusia atau yang disebut Imigrasi penduduk dari daerah lain ke kabupaten itu, Pemerintah harus memberikan program pengembangan daerah terpencil dan kawasan berdampak dari sisa konflik masa silam.
Dibeberapa pelosok kecamatan di kabupaten Aceh Jaya terdapat Desa atau perkampungan penduduk yang kurang maksimum, seperti di Kecamatan Krueng Sabee, Kecamatan Darul Hikmah, Kecamatan Jaya, Indra Jaya, Kecamatan Setia Bakti dan Kecamatan Panga, saat ini masih ada jalan menuju permukiman penduduk berkonstruksi tanah kuning belum dirasakan Aspal layaknya kehidupan pedesaan di daerah lain yang sudah mulai berkembang.
Setiap kecamatan dalam kabupaten Aceh Jaya ini, juga masih ditemukan bangunan yang tidak tepat guna, atau tidak sesuai fungsi, seperti halnya yang mudah didapatkan, di Kecamatan Krueng Sabee dan Kecamatan Panga, sebagai kecamatan terdekat dengan Ibukota Kabupaten Banyak Bangun Milik Pemerintah yang terbengkalai tidak berfungsi, Seperti.
– Ruko Pemda yang dibangun beberapa titik lokasi jadi terbengkalai dan dan dipenuhi semak belukar.
– Pasar Hewan yang ada di Kecamatan Panga.
– Pasar Rakyat yang ada di beberapa kecamatan dalam kabupaten Aceh Jaya terbengkalai tanpa difungsikan.
– Sejumlah Pasar Ikan atau TPI seperti di Kecamatan Krueng Sabee dan Panga tidak difungsikan sesuai manfaat.
– Fasilitas Olahraga dan Gedung Olahraga (GOR)yang dibangun tidak tepat guna dan sesuai fungsinya.
– Banyak bangunan atau program pemerintah yang dikerjakan tidak tuntas 100% pengerjaannya.
– Gedung Sekolah sebagai Fasilitas Pendidikan yang terbengkalai tanpa ada proses belajar mengajar dibeberapa kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya, masih didapatkan.
3. Lahan Untuk Bertani Semakin Habis
Berbicara soal lahan atau tanah sangat dipengaruhi bagi kehidupan masyarakat Aceh Jaya, sejauh ini terjadi pemunculan Klaim tanah dengan melahirkan sertifikat tanpa sepengetahuan Pemerintah Daerah yang di set oleh penyelenggara sertifikasi Nasional (sertifikat gratis), menandakan bahwa lahan pertanian akan semakin berkurang akibat klaim dan dapat sertifikat, mengapa begitu?
“Belum ditemukan jawaban yang kongkrit tentang kebijakan ini“
Dalam membangun rumah bagi seorang masyarakat pasti membutuhkan sebuah lahan, baik lahan kosong atau lahan pertanian. Maka dari itu, semakin banyak Klaim yang terjadi, maka suatu lahan yang ada pada suatu wilayah akan semakin menipis karena digunakan untuk Kepentingan Oknum tertentu yang memiliki kapasitas dan kekayaan seorang diri.
Apabila lahan untuk bertani sudah berkurang, maka akan memengaruhi stok atau ketersediaan makanan yang dimiliki dan kehidupan semakin sulit. Bahkan, bisa memengaruhi suplai makanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat sulit untuk mendapatkan makanan yang layak. Bukan hanya itu, lahan bertani yang semakin berkurang bisa mengakibatkan harga suatu bahan pokok menjadi naik, karena permintaan kebutuhan makanan meningkat, tetapi ketersediaan semakin menipis.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin menipis lahan untuk bertani, maka besar kemungkinan mengakibatkan masyarakat atau dapat mengakibatkan kesehatannya bagi masyarakat berkurang. Selain itu, lahan bertani yang berkurang bisa mengakibatkan para petani kehilangan pekerjaan.
5. Tingkat Kesehatan Masyarakat Semakin Berkurang
Hal berikut ini cendrung dirasakan oleh masyarakat Aceh Jaya, yang disebabkan karena Pelayanan terhadap masyarakat kurang diperhatikan, dikarenakan keterbatasan program kesehatan rakyat sejak beberapa tahun terakhir, setelah (Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) di cabut. Apabila kesehatan penduduk semakin berkurang menandakan bahwa lingkungan yang kotor dan air bersih yang sudah tercemar atau habis. Kesehatan yang semakin berkurang bisa juga mengakibatkan masyarakat rentan terkena penyakit, sehingga masyarakat miskin tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Terlebih lagi, bagi beberapa Kampung yang di mana kondisi pangannya tidak baik bisa menyebabkan kesehatan anak-anak terganggu terutama bisa terkena gizi buruk. Gizi buruk ini disebabkan karena kekurangan asupan gizi yang baik. Kekurangan gizi ini bisa disebabkan karena ketersediaan makanan yang bergizi semakin berkurang.
Maka dari itu, sudah seharusnya bagi pemerintah menjangkau wilayah-wilayah yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada yang menderita gizi buruk dan tidak ada yang menderita stunting atau keterlambatan pada tumbuh kembang anak. Semakin banyak masyarakat yang sehat akan berdampak baik terhadap suatu wilayah.
Sektor ini, sangat dibutuhkan pengembangan tenaga kesehatan dan akses transportasi yang lancar sehingga pelayanan dari kampung ke Puskesmas atau Ke Rumah Sakit cepat dan lancar.
6. Melakukan Pemerataan Pembangunan Yang Tepat Sasaran.
Pemerataan bangunan merupakan salah satu wujud mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk. Hal ini dikarenakan pemerataan pembangunan bisa membuat masyarakat tidak perlu pindah atau bermigrasi pada wilayah tertentu saja, sehingga kepadatan penduduk bisa dihindari. Selain itu, pemerataan pembangunan juga diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran, sehingga banyak masyarakat yang mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang maksimal.
Pembangunan yang semakin merata ini perlu dilakukan oleh pemerintah Aceh Jaya, karena bisa memengaruhi kepadatan penduduk dan membangun perekonomian menjadi lebih baik. Ekonomi yang baik ini bisa memberikan manfaat bagi penduduk, lingkungan, hingga negara. oleh sebab itu, jangan terlalu lama menunda-nunda melakukan pemerataan pembangunan bagi kehidupan masyarakat Aceh Jaya
8. Peningkatkan Fasilitas Kesehatan
“Bangsa yang sehat adalah bangsa yang cerdas” mungkin selatan ini masih berlaku bagi pemerintah karena tanpa masyarakat yang sehat suatu pembangunan akan tidak berjalan dengan maksimal. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemerintah Aceh Jaya untuk meningkatkan fasilitas kesehatan terutama pada wilayah-wilayah yang sulit terjangkau (terpencil).
Terlebih lagi, fasilitas kesehatan yang terus ditingkatkan sehingga kesehatan masyarakat terjamin. Alangkah baiknya, fasilitas kesehatan ini dimulai dari pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di perkampungan dapat difungsikan, petugas puskesmas dikampung tidak hanya numpang duduk saja bak rumah pribadi, atau ada puskesmas yang jadi kandang bebek warga sekitar, akibat tidak ada tenaga kesehatan yang ditempatkan.
Kesimpulannya.
Kabupaten Aceh Jaya, masih mengalami kurang peka dan perhatian dari pemangku jabatan baik di Instansi terkait dan Pemerintah Daerah, sehingga pendataan pembangunan dan pelayanan yang tepat sasaran kurang terfokuskan, dampak buruk untuk daerah dan masyarakat daerah itu sendiri, mulai dari kerusakan lingkungan, lahan yang semakin berkurang, hingga angka pengangguran yang semakin meningkat menjadi tantangan yang harus superioritas oleh pemerintah daerah.
Diyakini, dengan memprogram kesejahteraan di sektor perekonomian dan pertumbuhan penduduk, maka instansi kependudukan akan mudah untuk mengendalikannya tingkat persoalan yang timbul ditengah penduduk Aceh Jaya.[***]