Calang, Tribunnanggroe.com – Menjelang H-1 Idul Fitri 1445 Hijriah, harga daging di Aceh Jaya mencapai antara Rp.170 – Rp.180 per kilogram. Sementara harga tulang dan sum-sum hewan dijual bervariasi. Seorang penjual daging di pusat pasar Panga, Adi Aceh, (43) mengatakan, sejak awal Ramadhan harga daging sudah terjadi peningkatan dibandingkan hari-hari biasanya.
“Peningkatan harga terus bergerak dan semakin signifikan menjelang hari raya Idul Fitri. Faktor disebabkan Nilai hewan ternak semakin tinggi dipetani ternak, dampak ini diikuti dari harga Pangan dan Pakan semakin melambung. Saat ini untuk daging sapi dijual dengan harga Rp170.000,-Rp180.000 per kilogram, sebetulnya harga ini sama saja,” ucap pedagang daging, Senin (08/03/2024).
Ia menyebutkan, penjualan pada hari biasa di harga Rp140 ribu hingga Rp150 per kilogram, tak ada perbedaan harga ditingkat pasar hewan di Lambaro Banda Aceh. Meugang pertama ini rata-rata bisa menjual lima (5) hingga tujuh (7) ekor atau setara 1.000 kilogram (1 ton). Kenaikan omzet saat ini rata-rata sudah tembus 60 persen seperti hari besar tahunan ini.
“Saya biasanya jualan di pasar daging Lambaro Banda Aceh. Ini Karena pulang kesini maka saya ikut berpartisipasi berdagang bersama, dan ikut penyesuaian dengan pedagang tetap yang ada di kecamatan Panga,” pungkas Adi Aceh (begitu sebutan namanya).
Tambahnya, daging hewan yang dijajakan oleh para pedagang daging tersebut merupakan ternak penangkaran lokal, dari para petani dan kelompok ternak di Aceh Jaya.
“Daging higenis, terkontrol kesehatan hewan dan layak dikonsumsi, sudah hasil pemeriksaan dari menteri Hewan,” jelasnya.
Sementara itu, pedagang daging tetap Kecamatan Panga, M.Jamil Alyas Min Aceh [55] menuturkan, permintaan kebutuhan daging biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat meningkat pesat, tapi berbeda di tahun ini, mulai dari pagi tadi hingga saat ini masih kurang pembeli dibandingkan hari meugang puasa kemarin.
“Meugang jelang Idul Fitri hari ini jauh berbeda dengan Meugang menyambut puasa kemarin, tapi belum tahu besok, kemungkinan konsumen belum mengetahui di Meugang Idul Fitri ini kita jualan selama 2 hari,” sebut Bang Min Aceh.
Tambahnya. Mungkin juga ini masuk faktor ekonomi yang menjepit di masyarakat kita, apa-apa hasil pertani masyarakat murah sedangkan kebutuhan pokok dan pangan tinggi di pasaran. Belum harga barang lainnya terus mengejar rekor tertinggi di pasaran bisnis tanpa terkontrol tingkat nilai.
“Alhamdulillah, omzet perdagangan kita meningkat dalam suku penjualan, namun nilai tingkat harga hasil pertanian dan perkebunan tidak diikutsertakan berimbang, ini lose kontrol dari pemerintah untuk suku nila pendapatan masyarakat,” tuturnya lagi.
“Saat ini harga daging di Pasar Panga masih cenderung stabil, berkisar Rp170 ribu per kilogram, walau potensi kenaikan harga berbeda dengan hari biasa, seiring menjelang Idul Fitri tinggal satu hari lagi, permintaan kebutuhan daging semakin meningkat,” sebut Min Aceh.*[][][]