CALANG, Tribunnanggroe.Com – Kelompok Nelayan Sungai Kecamatan Panga, Keluhkan kondisi sungai yang dipenuhi Enceng Gondok yang sudah semakin menebal di sepanjang Aliran Sungai yang menjadi kawasan pendapatan para nelayan.
Perihal itu disampaikan nelayan kepada awak media, terkait banyak ditumbuhi tanaman air yang dapat menjadi penghambat aliran air sungai, apalagi dimusim hujan yang sedang melanda dikawatirkan dapat dengan cepat terjadi banjir di perkampungan penduduk.
”Tanaman Enceng Gondok ini, tumbuh dengan mudah dan cepat menebal dipermukaan air, Apabila tidak segera ditangani, tumpukan tanaman air itu bisa tumbuh kapan saja dan cepat reproduksi nya, hal ini menjadi kendala bagi kami nelayan manual yang beraktivitas dimalam hari,” ucap Syahril seorang Nelayan/Agen Ikan di kecamatan Panga.
Pihaknya, Meminta Kepada Pemerintah Aceh Jaya (Bupati), untuk dapat merealisasikan anggaran Normalisasi terhadap lingkungan aliran sungai kecamatan Panga, yang sering dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk aktivitas nelayan.
“Sungai ini sebagai sumber pendapatan bagi nelayan manual yang mencari rezeki, namun bila tidak lancar aliran sungai ini juga dapat menimbulkan efek bencana di masyarakat pedalaman, karena terhambat dengan tumpukan tanaman enceng gondok itu, sehingga sungai ini dipenuhi oleh sampah yang dibawa arus sepanjang sungai ini,”pungkasnya.
Sementara, Para masyarakat kecamatan Panga, T.M.Nasir (Yah Bit) sangat mengharap pemerintah lebih mengerti kondisi di kawasan itu yang sudah turun temurun mudah terjadi banjir dikala musim hujan.
“Kami sebagai warga panga, sangat mengharap perihal yang sering terjadi dikawasan penduduk dampak banjir efek dari Aliran Sungai yang hambat, hal ini kita meminta kepada pemerintah untuk dapat merenovasi Aliran sungai yang selama ini kurang terurus,”ungkap Yah Biet.
Ia Menambahkan, Sejauh ini pihak forum masyarakat panga, sudah sering mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah namun belum ada tanggapan dan realisasi sampai dengan sekarang.
”Sudah sering kami ajukan perihal ini kepihak Bupati melalui Permohonan tertulis dan lisan, namun belum ada realisasinya, padahal sudah turun temurun periode jabatan para elit politik di kabupaten Aceh Jaya,” tegasnya
“Harapan Kita kepada pemerintah Aceh Jaya, itu dapat dipenuhi agar ada kesejahteraan dimasyarakat, jangan terlarut dengan kondisi yang lazim terjadi diperdesa kala musim hujan, ini tahun baru 2022 harus ada perubahan yang merakyat,” tutup M.Nasir.*[Red].