Wabup Pidie Jaya Dilaporkan Aniaya Relawan Gizi, Polisi Mulai Selidiki

Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, memastikan pihaknya menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan yang melibatkan Wakil Bupati Pidie Jaya.* (Dok. Nanggroenews.com)

MEUREDU | NANGGROENEWS.com — Kasus dugaan penganiayaan yang menyeret nama Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, Hasan Basri, kini resmi masuk meja penyidik Polres Pidie Jaya. Korban, Muhammad Reza (26), yang merupakan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, melaporkan dugaan pemukulan dialaminya pada Kamis 30 Oktober 2025.

Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, Jumat (31/10), membenarkan laporan tersebut telah diterima dan akan ditangani secara serius oleh penyidik Satreskrim sesuai perkara nomor : LP/B/66/X/2025/SPKT/POLRES PIDIE JAYA/POLDA ACEH, dengan sangkaan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.

Berita Terkait : Heboh! Wabup Pidie Jaya Dilaporkan Usai Bogem Petugas Dapur MBG di Trienggadeng

“Polres Pidie Jaya telah menerima laporan dan akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kami menjamin proses penanganan perkara ini dilakukan secara profesional, objektif, dan transparan,” tegas AKBP Ahmad Faisal.

Menurutnya, tim penyidik kini sedang memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti awal untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur.

Sementara itu, Muhammad Reza mengaku tidak menyangka perdebatan ringan di dapur kegiatan sosial “Makanan Bergizi Anak” berujung aksi kekerasan fisik.

Baca JugaNgopi Bareng Momen Keakraban Polisi dan Awak Media.

“Saya hanya mengingatkan soal jadwal kegiatan, tapi tiba-tiba saya dipukul di bagian dada oleh Pak Wabup. Saya kaget dan malu karena banyak relawan yang melihat,” ungkap Reza kepada wartawan, usai membuat laporan di Polres Pidie Jaya.

Kasus ini pun menjadi sorotan publik, mengingat pelaku yang dilaporkan adalah pejabat daerah aktif. Warganet ramai menyoroti insiden tersebut di media sosial dan mendesak aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan tanpa pandang jabatan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Wakil Bupati Hasan Basri belum memberikan keterangan resmi terkait laporan dugaan penganiayaan tersebut.[][][]