Calang, Tribunnanggroe.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya memfasilitasi Musyawarah Antar Gampong yang ke-2 membahas tindak lanjut untuk membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Bersama, Kegiatan yang berlangsung di Aula DPMP-KB daerah setempat, Rabu (28/09/2022).
Para Geuchik dari 172 Gampong, Tuha Peut dan Tokoh Masyarakat Se Kabupaten Aceh Jaya Kembali Melakukan Musyawarah Antar Gampong, Bahas Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Bersama.
Musyawarah yang berlangsung diikuti oleh para utusan gampong yang memperoleh mandat dalam pembentukan BUMG Bersama terdiri dari unsur pemerintahan gampong, unsur tuha peut dan unsur masyarakat dalam Kabupaten Aceh Jaya.
Pada acara pembukaan Musyawarah Antar Gampong (MAG) itu juga turut dihadiri Unsur Forkopimda diantaranya Ketua DPRK Aceh Jaya Muslem D, Plt.Sekda Aceh Jaya, Asisten II Sekdakab Aceh Jaya, Kapolres Aceh Jaya (Diwakili), Dandim 0114/Aceh Jaya (Diwakili), Kajari Aceh Jaya (Diwakili), Kepala DPMP-KB Aceh Jaya Dra.Salbiah,M.M.
Dikesempatan itu, Pj Bupati Aceh Jaya, dalam arahannya menjelaskan, dalam perjalanannya BUMG didorong untuk peningkatan PAD Gampong secara signifikan, serta meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh Jaya pada umumnya dimasa yang akan datang.
“Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui hari ini dalam musyawarah kedua setelah kemarin kita melakukan rapat pertama musyawarah antar Gampong, dari 172 gampong yang ada kemudian dilakukan proses sosiasiasi teknis oleh tim firmatur ke Kecamatan sebagai upaya BUMG Bersama itu bisa kita selesaikan,” sebut Pj Bupati Aceh Jaya dalam pidatonya.
Lanjutnya, “Sejauh ini pemerintah sudah mengembalikan tanah-tanah HGU yang tidak dikelola dan dikembalikan ke Pemda nah ini oleh Pemda akan diserahkan kepada badan usaha Gampong bersama ini bagian dari usaha pemerintah untuk mendorong gampong untuk kita mempercepat pemulihan ekonomi pasca covid-19,“ Lannjutnya.
BUMG Bersama salah satu kelembagaan ekonomi yang bisa kita handle, kita kelola, dan mempunyai modal yang cukup untuk kita dorong agar mampu mendatangkan investor-investor dari luar negeri yang mau masuk berbisnis di Aceh Jaya, dan bisa menjadikan BUMG bersama ini sebagai Mitra lokal.
Selanjutnya di dalam BUMG Bersama ini nanti di dalamnya juga nggak boleh ada kepentingan kepentingan politik dan birokrasi sekecil apapun, ini harus benar-benar menjadi usaha yang mandiri dan profesional. Demikian tutup Pj Bupati Aceh Jaya. [***]