CALANG, Tribunnanggroe.com – Sejumlah bahan pokok pangan di Aceh Jaya rata- rata naik mencapai 20 persen di bandingkan tahun sebelumnya, Pedagang eceran daerah itu kesulitan dalam melakukan pemasaran nya.
Amatan media, dipusat perdagangan kebutuhan pangan dipasaran bahan pangan yang di pasok dari luar Aceh Jaya, seperti telor, bawang merah, tomat, wartel, minyak goreng, dan bawang putih semua naik drastis, sedangkan hasil perkebunan lokal masih stabil.
Perihal itu disampaikan seorang penjual bahan pokok sembako, Taufik (30) mengatakan, harga barang yang naik itu rata- rata barang yang di pasok dari luar daerah. Seperti dari Medan dan Brastagi atau Bener Mariah.
“Barang yang dipasok dari luar daerah semua naik, namun bahan lokal masih stabil harga, hingga kebutuhan rumah tangga tidak sesuai kebutuhan pasar pada konsumen,” Ucapnya saat dikonfirmasi media ini, Kamis (13/01/2022).
Ia menambahkan, barang yang dipasok dari luar Aceh Jaya saat ini naik rata – rata perkilo mencapai Rp2.000 hingga Rp3.000 setiap item, sedangkan barang lokal lebih murah saat ini, dikatakan seperti cabe merah dan cabe rawit dengan kisaran harga beli hanya 20 rb per kg.
“Barang lokal seperti cabe merah dan cabe kecil turun harga pasar di Aceh Jaya, sedangkan barang dari luar itu semua naik harga, ” ujarnya lagi.
Ia menyebutkan, Pasca pandemi covid-19 semua usaha sulit untuk dijalankan, mata pencairannya semakin menurun di bandingkan sebelum pandemi, mungkin karena faktor ekonomi masyarakat menurun.
“Dimasa pandemi covid-19 emang sulit, mata pencairan kita menurun di bandingkan tahun sebelumnya”jelasnya
Dikatakannya, saat ini penjualan pun sepi pembeli, di karenakan faktor pendapatan saat ini sangat menipis di kalangan masyarakat kita.
“kita berdoa semoga pandemi cepat hilang, biar ekonomi kita lancar kembali, saat jualan pun mudah laku,”pungkasnya.*[A12]