Calang, Tribunnanggroe.com – Hari Pertama Meugang di Aceh Jaya harga daging kerbau dan sapi masih stabil dibandingkan daerah lain yang sudah tembus angka Rp200 ribu/kg, sedangkan di Aceh Jaya masih Rp170 ribu/kg kedua jenis hewan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Jaya yang diwakili Kabid Peternakan Dailami, saat meninjau pusat perdagangan daging meugang kecamatan panga Kabupaten setempat, Senin (20/03/2023) mengatakan, Pemerintah Aceh Jaya mencatat meugang pertama tahun ini ada 200 ekor sapi yang akan disembelih, akibat tingginya permintaan daging di masyarakat.
“Pasca usainya serangan penyakit PMK pada meugang tahun lalu yang menyebabkan minat masyarakat dalam mengonsumsi daging sangat rendah, maka tahun ini sangat berbeda dan kita pastikan aman dikonsumsi, hewan yang disembelih ini juga kita pastikan bebas dari penyakit,” Ujar Dailami atau yang sering disapa Pak Adeng itu.
Lanjutnya, berdasarkan persediaan daging ini sudah menjadi kebiasaan oleh para pedagang musiman, hari ini untuk menyediakan daging-daging berkualitas dari hewan-hewan ternak lokal.
“Meski ada pedagang yang menyembelih hewan ternak pada selasa besok, namun harga di Aceh Jaya tetap masih berkisar Rp170 ribu hingga Rp180 ribu/kg, kita pastikan sama, karena kita tidak memiliki hewan impor, semua hewan kita stock dalam daerah, paling hanya pindah antar kecamatan saja” kata Dailami.
Menurutnya, Persediaan hewan ternak di Aceh Jaya masih cukup untuk menutupi kebutuhan pasar dan permintaan daging di masyarakat.
Sementara itu, seorang penjual di pusat perdagangan daging, Fauzi D sapaan akrab Akang kepada awak media ini menuturkan, biasanya pada hari Meugang pertama, harga daging segar kita bandrol hingga Rp150/160 ribu/kg jika sudah menjelang siang dan sore hari.
“Daging ini kalau masih baru dipotong mahal sebab masih sangat segar. Kecuali udah menjelang siang baru mulai turun sedikit,” tutur Fauzi pedagang daging di pusat Pasar Keude Panga.
Adapun pelaksanaan tradisi meugang kali ini sama dengan tahun sebelumnya, dimana Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mengeluarkan himbauan agar proses pemotongan dan berjualan daging tetap harus menjaga kebersihan dan memastikan kesehatan hewan ternak dan menjaga steril kualitas daging.
Pasalnya, usai serangan penyakit PMK yang melanda di seluruh indonesia tempo lalu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Aceh Jaya untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan masyarakat.[***]