Edisi Agustus 2025
ACEH JAYA | NanggroeNews.com – Pagi itu, langit biru membentang di atas Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Teunom. Di halaman SMP Darun Nizham, ratusan siswa berbaris rapi, sarung warna-warni membalut tubuh mereka. Senyum, tawa, dan semangat menyala di wajah-wajah muda itu. Suasana desa yang biasanya tenang berubah menjadi lautan sorak-sorai.
Inilah awal dari perayaan HUT RI ke-80 di SMP Darun Nizham, sebuah perayaan yang bukan hanya memeriahkan kemerdekaan, tetapi juga menghidupkan kembali sembilan permainan tradisional Aceh yang nyaris terlupakan.

Dari Manok Tadu yang menegangkan, di mana peserta menebak suara ayam berkokok di balik kain berlapis, hingga Panci Chok yang menguji kecepatan kaki dan kerja sama tim, setiap permainan punya cerita dan makna. Ada juga Timbak Rusa yang mengandalkan ketepatan bidikan, Rom Bruek yang mengasah refleks, Patok Lele yang penuh strategi, hingga Genteut Talo dan Genteut Kaye yang menuntut kekompakan berjalan di atas tempurung kelapa. Tak ketinggalan Tali Yeye yang membuat penonton ikut tertawa dan bersorak di setiap lompatan.
“Kami ingin lebih dari sekadar lomba tujuh belasan,” ujar Sulaiman, ketua panitia. “Permainan tradisional mengajarkan sportivitas, kerja sama, dan keuletan. Ini warisan yang harus dijaga di tengah derasnya arus teknologi.”
Di antara para peserta, nama Muhammad Revaldi mencuri perhatian. Tanpa ragu, ia mendaftar di semua cabang lomba. “Saya mau merasakan semuanya, dan tentu saja, menang!” ujarnya penuh percaya diri.

Kepala Sekolah, Ridwan, S.Pd.I., MA., M.Pd., menyampaikan rasa bangganya. “Kegiatan ini sesuai visi kami: mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan cinta budaya bangsa. Anak-anak bukan hanya bergerak secara fisik, tapi juga mengenal sejarah, nilai, dan identitas mereka.”
Tak hanya siswa dan guru, para orang tua pun hadir memberi semangat. Mereka duduk di tepi lapangan, bersorak untuk setiap tim, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan.
Perayaan ini membuktikan bahwa kemerdekaan dapat dirayakan dengan cara yang unik, mendidik, dan sarat makna. “Panci Chok” dan “Manok Tadu” tahun ini menjadi simbol bahwa di SMP Darun Nizham, tradisi bukan sekadar kenangan masa lalu, melainkan napas yang hidup di masa kini.
Selamat HUT RI ke-80! Jayalah Indonesia!