CALANG | NanggroeNews.com— Anggota DPRK Aceh Jaya dari Fraksi Demokrat, Muhammad Jamin, memastikan pembangunan jembatan penghubung antara Gampong Lamdurian dan Alue Rayeuk, Kecamatan Jaya, akan direalisasikan pada tahun 2025.
Pernyataan ini disampaikan oleh politisi Partai Demokrat tersebut menyusul keluhan masyarakat terkait kerusakan parah pada jembatan tersebut yang telah mengganggu aktivitas warga selama beberapa bulan terakhir.
Berita Terkait : PUPR Aceh Jaya Usulkan Perbaikan Pembangunan Jembatan Rusak.
“Kami pastikan pembangunan jembatan rusak di Desa Lamdurian dilaksanakan pada tahun 2025. Mudah-mudahan bisa segera menghubungkan kembali kedua desa dan memulihkan aktivitas masyarakat,” ujar Muhammad Jamin, Kamis (31/7/2025) kepada Nanggroenews.com.
Jamin menegaskan, pihaknya akan mengawal penuh usulan pembangunan jembatan dari Dinas PUPR Aceh Jaya agar masuk dalam prioritas Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten. Ia menyebut jembatan tersebut sebagai infrastruktur vital yang sangat mendesak untuk dibangun.
Lainnya : Jembatan Lamdurian–Alue Rayeuk Rusak Parah, Warga Desak Pemerintah Bertindak.
“Jembatan ini bukan sekadar penghubung fisik, tapi urat nadi perekonomian dan aktivitas sosial warga. Karena itu, kami di DPRK akan mengawal dan mendorong agar anggarannya benar-benar terealisasi tahun ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Aceh Jaya, Heri Etika, menyatakan pihaknya telah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut, namun pelaksanaannya masih menunggu penetapan dari Tim Anggaran Kabupaten.
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Jamin menegaskan DPRK siap mendorong percepatan proses anggaran.
“Kami tidak ingin masyarakat terus menanggung dampak dari rusaknya jembatan ini. InsyaAllah dengan kerja sama semua pihak, 2025 jembatan ini sudah bisa kembali digunakan,” katanya.
Kerusakan jembatan Lamdurian–Alue Rayeuk telah mengakibatkan terganggunya mobilitas warga, termasuk pelajar dan petani, serta membahayakan keselamatan masyarakat. Warga setempat berharap agar proyek pembangunan ini segera terealisasi demi memulihkan akses vital antar desa.***