Banda Aceh, Tribunnanggroe.com – Anggota DPR Aceh, menanggapi tuntutan aturan syariat islam yang berlaku di Aceh yang sedang menjadi perbincangan dikalangan masyarakat dan santri agar penyelenggaraan Konser dapat di hentikan.
Hal tersebut juga sudah ditanggapi oleh pemerintah Aceh dalam surat rekomendasi Ketua Komisi 6 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Anwar, S.Pd.I, M.AB, tertanggal 23 Agustus 2022 dengan nomor : 22/Kom/VI/VII/2022, bentuknya bersifat segera, yang ditujukan kepada Pj Gubernur dan Polda Aceh, Biro Hukum dan Satpol PP Aceh.
Kandungan isi surat tersebut disampaikan Ir.H.Azhar Abdurrahman, Anggota DPR Aceh Fraksi Partai Aceh melalui sebuah video siaran langsung yang siarkan lewat akun Facebook miliknya, yang meminta aksi kepada pimpinan DPR Aceh agar acara festival kemerdekaan yang rencana dilaksanakan di lapangan Blang Padang dilakukan sesuai dengan putusan majelis musyawarah ulama Nomor 6 Tahun 2003 dan kepada pimpinan untuk dapat ditindaklanjuti oleh pimpinan.
“Kita melihat beberapa posting dari santri-santri yang meminta kepada sejumlah pihak, untuk menyampaikan kepada penyelenggara konser yang akan berlangsung di lapangan blang padang untuk dapat disesuaikan dengan kondisi Aceh,” ucapnya dalam sebuah video yang beredar, Selasa (04/10/2022).
Katanya, mengingat kondisi ini sedang berduka bahwa kehilangan ulama besar di Aceh (Abu Tu Min Blang Bladeh) ini satu hal yang patut kita jaga demi ketentraman di Aceh agar tercipta kondisi aman dan damai.
Tambahnya, Pengalaman yang terjadi di Stadion Harapan Bangsa pada bulan yang lalu yang tidak diinginkan menjadi pencitraan yang tidak baik, yang membuat perempuan dan laki-laki bercampur baur, beredar video cewek naik di atas pundak cowok bergoyang-goyang ibaratnya sudah terjadi di negara liberal.
Sedangkan Aceh memiliki hak istimewa yang sudah diatur dalam undang-undang nomor 44 tahun 1999 tentang Keistimewaan Aceh, yang memiliki hak dalam memberikan fatwa Ulama untuk menjalankan sesuai peran aturan Ulama di Aceh, dalam pendapat yang dikeluarkan dengan berbagai kebijakan ini patut dihormati sehingga tidak ada yang nyeleneh yang memicu kericuhan baru terjadi di daerah ini.
“Maka dari itu disampaikan kepada panitia penyelenggara kegiatan Rabu malam ini, agar konser Group Band Ibukota itu dapat dipertimbangkan, Kita juga tahu Band Wali ini selalu membawakan syair religi yang islami, maka kita mengharapkan perlu juga adanya mengontrol situasi yang terjadi saat ini,” pungkas Anggota DPR Aceh itu.
Sambungnya, Apa yang sedang terjadi pada stadion di Malang sebagaimana dilaporkan hingga saat ini sudah sampai 129 orang menjadi korban jiwa, semoga di Aceh tidak ada yang terluka dalam hal ini tidak ada yang bisa membangkitkan emosi, sehingga akan menjadi Aceh aman dan kondusif.
Namun di sisi lain. Hal ini Panitia Penyelenggara Konser dari Kodam Iskandar Muda merespon daripada masukan sejumlah pihak. Acara peringatan kali ini berbeda kegiatan yang dikemas dengan ceramah agama dari Dai Kondang Tanah Air dan Dzikir Selawat dan Panggung Religi.
Lanjutnya, Pada kesempatan ini kami ucapkan Dirgahayu TNI ke 77 jadikan keamanan ketertiban di Aceh dan juga terjaga hubungan yang baik dari ketegangan, sebagaimana selogan TNI adalah kita, maka kita ini ada masyarakat umum, dan para santri bagi dari kita, kolaborasi ini jadi semangat bersama.
“Sebagaiman komitmen Pangdam Iskandar Muda yang diberitakan dari media Tribun Serambi , sikap ini perlu segera disikapi oleh panitia penyelenggara, Demi kenyamanan ini patut kita jaga bersama, terima kasih kepada bapak Pangdam Iskandar Muda,” Demikian. Ucapnya dalam video yang diedarkan itu.[***]