Calang, Tribunnanggroe.com – Kunjungan Kerja Pejabat Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, S.Sos,. M.Si, Ke setiap kecamatan dalam kabupaten setempat, menyampaikan program kerjasama membina warga dan ulama membangun pengembangan daerah mulai dari Desa atau Gampong.
Dalam kunjungan kerjanya Pj Bupati Aceh Jaya di Kecamatan Panga turut didampingi unsur SKPK terkait, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abu Bakar,S.Pd, Kepala Disparekrefpora Juanda, Kepala Dinas PUPR Heri Etika, Kepala Dinkes Rosniar, Kepala Diskoperindag Ernani Wijaya, Kepala Dinas DPMPKB Ifan Murdani, Kabag Tapem Setdakab Aceh Jaya, Kepala Dinas Daya Abdul Halim, Kadis Syariat Islam Zulkifli, Bappeda Aceh Jaya Hendri Kusnadi dan Kadis Pertanahan Aceh Jaya Salbiah.
Pertemuan yang dilaksanakan itu difasilitasi unsur Muspika Kecamatan Panga, Camat Panga Mawardi, Danramil 05/Panga Kapten Inf. Hendri Sanova, Kapolsek Panga Iptu Syamsul dan para Imum Mukim yang diikuti oleh 20 kepala desa dalam kecamatan itu.
Dikesempatan itu, Dr Nurdin mengajak seluruh unsur yang mendampinginya untuk menyerap program kerjasama yang dicetusnya, yang nantinya akan dibawa dalam Review hasil kunjungan kerja itu untuk dimasukkan dalam KUA-PPAS tahun 2023 sebagai program pembangunan Aceh Jaya.
“Kunjungan kami Pemkab Aceh Jaya Ke daerah untuk menyerap masukan dari Masyarakat dan Pimpinan Desa hingga Pimpinan Kecamatan, dari kunjungan ini kita minta Instansi terkait untuk dapat bersama-sama menginput kebutuhan pengembangan masyarakat desa menurut bidangnya di instansi-instansi,” sebut Pj Bupati Aceh Jaya dalam arahannya saat agenda kunjungan kerja Mengantor di Kantor Camat Panga, Jum’at (19/08/2022).
“Dari kunjungan ini pula kita akan mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Aceh Jaya, dengan pendekatan kita bersama masyarakat maka kita mendapatkan pembahasan yang akan kita Review dalam Pembahasan KUA-PPAS minggu depan,” sebutnya lagi.
Ditegaskan, kunjungan kerja yang dilakukan Pj Bupati Aceh Jaya itu, bukan hanya bersifat mendatangi dan berkunjung saja, dari kegiatan kunjungan kerja guna lebih dekat mengetahui apa yang akan dilaksanakan dalam penganggaran daerah.
“Kunker yang dilakukan oleh pihak pemkab bertujuan mengetahui apa yang belum tercapai ditingkat desa yang menjadi sakral dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat untuk menjadi program prioritas pemerintah, kedekatan ini akan dimasukkan dalam KUA-PPAS bukan menjadi Program PHP untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Perwakilan Kepala Desa dalam Kecamatan Panga Abdul Wahab (Geuchik Tuwi Kareung), Meminta, Pemerintah Daerah dalam hal ini Kepala DPMPKB Aceh Jaya, untuk lebih bijak dalam membangun solidaritas dengan pemimpin desa, setiap regulasi program desa jangan ditekan dengan edaran baru dari Kabupaten.
“Kami atas nama Keuchik 20 Desa yang ada di Kecamatan Panga, meminta kepada pemerintah daerah, bila ada program dan regulasi penunjukan langsung dari Kabupaten untuk disampaikan suratnya sebelum Musdes diusulkan oleh rakyat,” Pintanya.
“Keuchik itu bagian yang selangkah lebih dekat rakyat ketimbang pemimpin Kabupaten, jangan kami para keuchik yang menjadi bulan-bulanan akibat usulan masyarakat desa tidak terpenuhi, APBG selalu berubah-ubah tidak sesuai dengan Musdes yang dilakukan, Program APBG yang sudah dibahas muncul lagi Program baru rujukan edaran dari Kabupaten,”pungkasnya.[***]