Ratusan Tenaga Honorer Tuntut Kesetaraan Untuk Bisa Direkrut Sebagai ASN P3K

Tenaga Honorer Nagan Raya Melakukan Aksi Unjuk Raya Menuntut Perhatian Khusus Bagi Tenaga Honorer Yang Telah Mengabdi Lama Untuk Mendapatkan Formasi ASN dan P3K. Berlangsung di Halaman Gedung DPRK Nagan Raya, Senin (13/02).*

Nagan Raya | NNews – Ratusan Tenaga Honorer dari berbagai instansi di kabupaten Nagan Raya lakukan orasi di gedung DPRK guna menuntut kesetaraan untuk bisa direkrut sebagai aparatur sipil negara berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN-PPPK), karena keberadaan mereka sama pentingnya dengan para guru PNS dan ASN lainnya.

Aksi tenaga honorer tersebut, dikarenakan selama ini mereka hanya memperoleh gaji rendah yang dinilai tidak sesuai dengan upah minimun provinsi (UMP) dan upah minimun rakyat (UMR).

Koordinator aksi Punna Mohram saat di wawancarai media ini, Senin (13/01/2025) mengatakan. Kedatangan mereka mendesak pemerintah agar tenaga Honor untuk di angkat sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan P3K khusus tanpa melalui test.

Tuntutannya meminta di perhatikan secara adil, menurutnya, dikarenakan ada berapa honorer sebagai titipan 2 bulan dan 3 bulan sudah di angkat menjadi P3K.

Ia juga berharap, pemerintah perlu melakukan revisi Undang-undang  penerimaan ASN dan dituangkan point pengangkatan honorer otomatis menjadi PNS tanpa tes berdasarkan tahun pengabdian, mengingat masa pengabdian para teman- teman honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun belum mendapatkan peluang menjadi ASN ataupun P3K, malah kami yang menuntut untuk diangkat P3K mendapat diancam akan di PHK.

Baca JugaPuncak Gerakan Aksi Tahiroe Aceh, Pj Bupati Aceh Jaya Ikut Penanaman Pohon Serentak

“Dalam amanat PP nomor 49 dalam management, hanya dua yang di akui yang pertama PNS dan yang kedua P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). harga mati bagi kami yang sudah mengabdi sebagai Honorer untuk di angkat menjadi P3K atau CPNS, Buat apa menerima para honorer baru sedangkan yang lama saja belum di selesaikan, selesaikan dulu yang lama baru terima honorer yang baru,” ujar Punna Mohram.

Lanjutnya. Ada 5 Poin penting yang kami sampaikan dalam orasi hari ini, diantaranya; Kejelasan terhadap R2 dan R3 untuk diangkat sebagai PPPK, Batalkan kelulusan THK-II yang tidak sah dokumennya, Tetap anggarkan gaji terhadap non ASN R2 – R3 dan seluruh non ASN yang terdata dalam Database BKN yang aktif bekerja sampai mendapatkan NIP, Tolak Honor baru sesuai dengan pasal 66 undang- undang nomor 20 tahun 2023 tentang aparatur sipil negara ( ASN) sebelum R2- R3 diangkat menjadi PPPK, Menolak pengadaan CPNS dan dan PPPK sebelum R2 dan R3 dapat formasi penuh waktu.

Sementara, Ketua DPRK Nagan Raya Muhammad Rizky Ramadhan saat temui para honorer yang pengunjuk rasa. Ia mengapresiasi para tenaga pengabdi honorer yang orasi. Pihaknya bersama 25 anggota DPRK akan memperjuangkan hak aspirasi masyarakat.

“Kami 25 Kursi DPRK Nagan Raya akan memperjuangkan harapan masyarakat dan kami akan tetap bersama-sama dengan masyarakat,” pungkasnya saat dijumpai oleh perwakilan pengunjuk rasa.

Ucapan serupa diutarakan Wakil II DPRK DR, Said Syahrul Rahmat, kami sebagai wakil rakyat yang sudah dipilih oleh rakyat tentu kami bersinergi untuk mendengar dan akan memperjuangkan aspirasi rakyat kami.

“Hasil audiensi bersama para perwakilan Aksi, kita sudah menanggapi dan mendengar harapan mereka,” katanya.

Hasil audiensi para perwakilan aksi unjuk rasa, akhirnya ketua dewan bersama anggota membentuk Tim Verifikasi yang di ketuai oleh ketua Komisi A, anggota Tim. Yakni; sekda Nagan Raya para Asisten dan para peserta orasi yang di tunjuk, namun semua hasil musyawarah temuan tersebut dilaporkan ke ketua komisi A untuk mencari data bagi P3K siluman yang menjadi perhatian.

Amatan NanggroeNews.com. para tenaga honorer yang berunjuk rasa dihalaman gedung DPRK Nagan Raya bubar usai mendapatkan tanggapan dari Ketua DPRK dan Wakil Ketua II DPRK setempat.*[Sp]

Penulis: Sopian Editor: Redaksi