Calang, Tribunnanggroe.com – Petani Aceh Jaya keluh kurang perhatian pemerintah bila musim bercocok tanam tiba, Seperti hal setiap musim tanam petani harus berupaya sendiri dengan segala upaya kemampuan yang dimiliki.
Hal itu disampaikan sejumlah petani yang berada di Aceh Jaya, Kurang maksimal fungsi bendungan irigasi Panga Pucok dan Proyek Irigasi Pompanisasi yang berada Desa Padang Datar dan Desa Montana, Kecamatan Krueng Sabe, Kabupaten Aceh Jaya, dinilai pengairan irigasi tersebut semenjak di bangun tidak berfungsi maksimal.
Diketahui Proyek Pompanisasi yang berada di Desa Monmata Kecamatan Krueng Sabee itu, semenjak siap di bangun pada 2017 hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh para petani, sama halnya saluran irigasi Kecamatan Panga usai rehabilitasi ditahun yang sama juga tidak maksimal.
Saribunis (60) mantan ketua tuha peut desa Monmata Kecamatan Krueng Sabee, yang sehari-hari berkerja sebagai petani, Kepada Tribunnanggroe.com, Selasa (01/02/2022) mengatakan, irigasi yang berada di desanya itu semenjak usai pembangunan sampai saat ini belum bisa digunakan oleh petani setempat.
“Selama Lheuh Di Bangun Pompa Irigasi Njan Sampe Uroenyoe Gohloum Naa Fungsi, Aleh Peu Kendala Hana Kamoe Teupeu,” tuturnya dalam bahasa Aceh.
(Semenjak Pembangunan Proyek Pompanisasi Irigasi Tersebut hingga kini belum dapat digunakan, entah apa kendalanya).
Ia juga mengatakan, Proyek tersebut berkesan membuang – buang anggaran saja, karena irigasi yang di buat tidak bisa di pakai petani. Padahal petani sekitar bangunan irigasi itu sangat membutuhkan air untuk persawahan, Dampak dari itu sejumlah tanaman padi kering dikawasan itu.
“Kami orang awam menilai ini terkesan membuang anggaran dengan sia – sia saja dalam membangun proyek irigasi itu yang tidak bisa difungsikan,” ujar petani itu.
Petani Aceh Jaya berharap, Saluran dan Bendungan Irigasi untuk benar-benar dapat berfungsi, sehingga mereka yang bercocok tanam mudah mendapatkan air dikala musim kemarau seperti saat ini.
Amatan Media dibeberapa lokasi kawasan etnis pertanian, terkendala dengan pengairan bendungan irigasi tidak maksimal pengawasan dan Kontroling Dinas Terkait, sebagaimana ditemukan Proyek Pompanisasi Irigasi yang terletak di Krueng Sabee itu hanya di penuhi rumput belukar, padahal sawah disekitar bendungan itu terlihat sudah mulai kering dan tanah bercak tidak ada air sama sekali.*(A12)