Harga Minyak Nilam Murni Capai Angka Tertinggi Hari Ini

Proses Penyulingan Minyak Nilam, Ditempat Usaha Penyulingan Gampong Alue Abed Kecamatan Panga, Aceh Jaya.*(Doc. Pengusaha Minyak Nilam Aceh).

Aceh Jaya, Tribunnanggroe.com – Sejak sebulan terakhir, harga minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) di Aceh semakin terus bergerak naik. Harga sebelumnya Rp800 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp850 ribu hingga Rp900.000 per kilogramnya.

Harga ditingkat petani Nilam hari (15/03/2024) minyak Nilam murni Pachoully Alcohol (P/A) 40-45 ditampung dengan harga Rp800 ribu, meningkat ketimbang harga sebelumnya dipetani Nilam berkisar diantara Rp760 – Rp780 ribu setiap kilogramnya.

Aceh Jaya dikenal Kawasan penanaman nilam di area pegunungan seperti di Kawasan Patek, Krueng Sabee, umumnya Kecamatan Panga dan Teunom saat ini menjadi bagian Kecamatan Pasi Raya. Di Kecamatan Panga saat ini menjadi wilayah Sentra perkebunan penghasil minyak Nilam tertinggi di Kabupaten Aceh Jaya.

Hampir disetiap Desa pendalaman Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya, merupakan salah satu sentra pengembangan pertanian nilam di provinsi Aceh. Selain Aceh Jaya juga ada ditemukan Petani Nilam di Aceh Barat Daya (Abdya) dan Aceh Barat (Meulaboh).

Trend Petani Nilam diperkirakan sejak tahun 1996 yang mencapai harga Pogostemon cablin Benth berdasarkan Pachoully Alcohol Rp.1.200 ribu dikala itu, hingga menjadi sumber mata pencaharian pokok masyarakat Aceh Jaya.

Minyak nilam dapat diperoleh dengan cara penyulingan daun nilam hingga muncul Oil Pachoully Alcohol 40-45%. Penyulingan daun nilam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu direbus, dikukus dan penyulingan dengan uap (Ketel).

Budidaya nilam di geluti hampir seluruh masyarakat Kecamatan Panga karena nilai ekonomi dari produksi tanaman tersebut cukup menjanjikan kesejahteraan bagi petani, sempat terputus dan minim peminat menanam nilam efek harga, dampak kerugian pada petani kala diberlakukan Operasi Militer pasca konflik Aceh pada tahun 2002 hingga 2005 ditandai dengan Perdamaian Aceh – RI.

Minyak nilam pada tahun 1996 – 2000 di jual dengan harga Rp.1.000.000- Rp.1.200.000. hanya saja jauh perbandingan dengan harga Emas Murni kala itu berkisar di antara Rp.280 – Rp.350 ribu per Manyam.

Saat ini harga hasil alam (Pogostemon cablin Benth) sudah  tidak setara perbandingan harga Logam Murni (perhiasan emas) jauh perbandingan harga Emas Murni hari ini mencapai Rp.3.550 ribu, sedang harga minyak Nilam di Petani hanya Rp.800 ribu, harga minyak Nilam ini masih mengalami mengalami penurunan drastis sedangkan harga sembako lain semakin meningkat.

Rajuni Rasyid, salah seorang warga Gampong  Alue Abet Kecamatan Panga, Aceh Jaya yang mengelola tempat penyulingan Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) milik Anaknya mengatakan, setahun ini minat Petani untuk menilai sudah meningkat walaupun harga belum sebanding dengan harga Emas Murni yang mencapai 4 kali lipat rendahnya nilai jual minyak Nilam Aceh.

“Dulu pada Tahun 1996/1997 satu kilo minyak nilam dapat beli Emas Murni sekitar 3-4 Manyam, sekarang malah terbalik 1 Manyam Emas Murni mencapai 4 kilo Minyak Nilam baru dapat, jauh perbedaan nilai harga petani dengan pengusaha milyader,” ujarnya saat ditemui oleh Awak Media, Jum’at (15/03) ditempat penyulingan minyak Nilam yang dikelolanya.

Lanjutnya, ini yang kita sayangkan Nasib Petani lebih dilatarbelakangi oleh Pemerintah, Pengusaha lebih terus diuntungkan melambung, petani terus menjerit, belum lagi harga Pangan (Beras dan Sembako) terus melonjak sedang Gabah dan Sayuran di Petani harga minim drastis rendah dibawah rata-rata.

“Harapan Kita Petani, Pemerintah dapat memberikan tolak ukurnya Nilai Pengusaha deng Petani di Perdesaan, Semoga ada dorongan pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Petani di Perdesaan,” pungkasnya.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi