Calang, Tribunnanggroe.com – Gerak bersama upaya mitigasi bencana dan ciptakan ekowisata, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya bareng Dandim 0114/Aj dalam penanaman mangrove seluruh Indonesia yang berlangsung di Desa Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, Senin (15/05/2023).
Agenda tersebut merupakan momen Puncak Penanaman Mangrove Nasional, yang diselenggarakan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara live Zoom Meeting, dan diikuti secara serentak oleh Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Penjabat Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si, saat menghadiri acara tersebut mengatakan, pemugaran lingkungan ratusan hektare lahan Magrove di Aceh Jaya mulai terpelihara untuk melestarikan ekosistem air dan pencegahan bencana yang sering terjadi di setiap perubahan musim dan iklim.
“Tanaman jenis ini memiliki berbagai manfaat dan peran yang krusial bagi keberlangsungan ekosistem lingkungan, bermanfaat juga menstabilkan garis pantai, mengurangi erosi dari gelombang badai, arus ombak dan pasang surut. Sehingga dapat meningkatkan potensi wisata, selain menjaga kelestarian lingkungan dapat juga membawa dampak sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Pj Bupati Aceh Jaya.
Potensi destinasi wisata dan minat kunjung pariwisata, Dr Nurdin menyampaikan, masih banyak hal yang harus dikembangkan dan di promosi, Pemerintah Aceh Jaya berkomitmen untuk menata kembali semua objek wisata yang ada disepanjang panorama dan ekowisata alam yang masih tersembunyi di pedalaman hutan Aceh Jaya. sehingga menjadi lebih baik dan tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat maupun lingkungan.
Pj Bupati Aceh Jaya, selain melestarikan lingkungan juga berharap agar adanya kerjasama dari seluruh elemen masyarakat pecinta lingkungan dan investor guna menunjang pengembangan wisata dan perekonomian bagi masyarakat setempat.
“Kita harus menghargai apa yang sudah ada dan melestarikannya, kita berharap tolong dijaga dan dirawat semua tanaman mangrove ini. Kelak kita juga yang akan merasakan manfaatnya, ekowisata mangrove ini sangat potensial untuk dikembangkan, kepada instansi terkait maupun pemerintah untuk saling memperhatikan kelestarian lingkungan dan habitat yang dapat menjadi sumber ekonomi,” tutur Dr Nurdin.[***]