Pj Bupati Aceh Jaya Turun Langsung Pantau Pasar Daging Megang dan Sembako Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah

Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, Berdialog Dengan Seorang Pedagang Daging (Toke Min Aceh) di Pasar Keude Panga, Jum'at (21/04).*

Calang, Tribunnanggroe.com – Diam-Diam Penjabat Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, S.Sos, M.Si menyusuri pasar sembari memastikan sembari menanyakan tingkat harga daging di pusat pasar Keude Panga sembari memastikan tingkat harga kebutuhan pokok kepada para pedagang eceran dan grosir.

“Kedatangan kita hari ini untuk memantau serta memastikan barang-barang kebutuhan pokok di pasar tidak melonjak terlalu tinggi,” ujar Bupati Nurdin, Jum’at (21/04) saat meninjau pusat perdagangan daging megang di Kecamatan Panga

Pj Bupati Aceh Jaya yang di Dampingi Babinsa  dari jajaran Koramil Panga, menjumpai sejumlah pedagang sembako dan rempah-rempah sebagai sasaran kunjungannya untuk memastikan tingkat harga dipasar masyarakat.

Selain itu, Pj Bupati juga sempat berbincang dengan pedagang daging dihari megang kedua dilapak penjualan milik M.Jamil (Min Aceh) yang akrab disapa dipasat daging daerah itu.

Setelah berbincang-bincang dengan para pedagang dan mastikan tingkat harga kebutuhan pokok, Dr Nurdin mengatakan tidak ada kenaikan harga yang signifikan, dimana harga beberapa kebutuhan pokok masih stabil walau ada sedikit yang mulai naik disebabkan ketersediaan bahan baku tidak terfasilitasi di lokal (Barang Impor).

“Alhamdulllah untuk ketersediaan stok sembako selama puasa hingga megang Idul Fitri 1444 Hijriah ini mencukupi, kalau mengenai persoalan harga masih bisa dimaklumi, ya kalaupun ada kenaikan beberapa barang tapi itu tidak seberapa dan akan terus kita pantau gejolaknya,” kata Dr Nurdin.

Hal ini lanjutnya, dikarenakan ketersediaan lumbung pangan dan sayuran sebagai kebutuhan pokok tidak ada dipetani kita didaerah, sehingga barang yang datang dari luar daerah sudah memakan biaya transportasi dan laba agen pengecer.

“Kita sangat mengharapkan, kedepan tanah subur di Aceh Jaya dapat digalakkan oleh petani untuk mengeluarkan hasil panen kesiapan siaga Pangan, seperti Sayur-sayuran, Cabe dan kebutuhan pokok gizi lainnya, jadilah kita pengimpor, tak kalah subur tanah kita Aceh Jaya,” Jelas Dr Nurdin.

Kepada para pedagang, Pj Bupati Aceh Jaya berharap agar tidak menaikkan harga barang terlalu jauh melambung tinggi karena saat ini sektor perekonomian masyarakat menjepit akibat perubahan globalisasi pasca Pandemi Covid-19.

”Untuk pedagang, cari untung itu wajar, tapi cari untungnya jangan berlebihan. Itu yang saya harapkan,” pungkas Pj Bupati.

Berdasarkan pantauan harga sembako di pusat Pasar Keude Panga, beberapa mata barang yang naik diantaranya telur. Harga telur saat ini berada pada kisaran Rp 43 ribu per papannya, naik dari sebelumnya Rp 38 ribu. Bawang merah kisaran Rp 25-28 ribu per kilo, naik dari sebelumnya Rp 19 ribu. Cabai keriting kering dari Rp25 ribu naik menjadi Rp 29-30 ribuan per kilo, bahan baku lainnya juga ikut naik dari harga sebelumnya diatas rata-rata Rp1000-2000 rupiah.

Selain Sembako, juga tingkat nilai jual daging dihari megang di kecamatan Panga masih tabil dengan harga dihari-hari berkisaran diantara Rp160-170 ribu per kilo, menurut jenis hewan ternak yang diperjualbelikan.

Menurut seorang pedagang di pasar Keude Panga, sebagian harga kenaikan berkisar di antara 0,1 hingga 5 persen dari harga sebelumnya, meskipun demikian, kenaikan ini tidak dibarengi dengan kenaikan bahan pokok yang lain. Kalaupun ada kenaikan beberapa kebutuhan pokok tidak terlalu signifikan seperti harga kebutuhan pokok khsusus dihari tertentu.

“Tingkat kenaikan harga daging ini dari nilai beli ternak saja, Barang-barang yang lain belum naik begitu, kalau pun ada yang naik harganya tak seperti kebutuhan wajib dihari megang, kalo kita di Aceh Jaya sudah menjadi tradisi hari megang, daging wajib beli walau sedikit, selebihnya sudah tugas para ibu-ibu berbagai macam pernak-pernik lebaran,” tutur Toke daging itu.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi