Petani Minta BKSDA Serius Tangani Satwa Liar yang Obrak – Abrik Lahan Pertanian dan Perkebunan

Kondisi Terkini Area Perkebunan Masyarakat Yang di Obrak-abrik Oleh Kawanan Gajah Liar.*

Calang, Tribunnanggroe.com – Kawanan Gajah liar turun kampung rusak lahan pertanian warga Gampong Gunong Buloh dan Gunong Meulinteung, Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya.

Kawanan gajah liar itu diperkirakan mencapai belasan ekor merusak tanaman padi, pinang dan merubuhkan puluhan gubuk kebun milik  warga daerah itu, serangan kelompok Tengku Rayeuk (Gajah) sudah terjadi sejak dua hari belakangan hingga pada hari ini. Minggu (4/03/2023).

Hal itu disampaikan Musliadi, Ketua Kelompok Tani Alue Rubek ke media ini, menyatakan bahwa kawanan gajah liar itu sudah dai hari Jum’at (3/3) kemarin masuk area perkebunan dan persawahan masyarakat, hingga pagi tadi kawanan gajah itu masih berada di daerah itu.

“Menurut informasi dari para petani tadi pagi sekitar pukul 08:00 Wib Pagi masih berada di kawasan itu, sempat jumpa sama masyarakat yang ingin ke kebun,” kata Musliadi.

Lanjutnya, Kami sangat berharap ke pada pihak BKSDA dan Dinas Terkait agar serius dalam menangani satwa besar itu, dan ada perhatian khusus terhadap petani yang menjadi korban kerusakan tanaman padi milik mereka.

“Kita berharap pihak Terkait (BKSDA/Polhut) dan Ada kepedulian dari pemerintah kepada kami petani untuk menghalau kawanan gajah liar ini, agar petani tidak merugi, yang ada capek kerja sedangkan hasil tidak ada lagi karena di makan gajah,” ujar Ketua Kelompok Tani itu.

Sementara, Keuchik Gunong Buloh Tgk. Saifuddin Abed saat di konfirmasi mengatakan, konflik kawanan gajah liar dengan manusia sudah sangat meresahkan warga yang berprofesi petani dan perkebunan.

Dirinya meminta kepada yang bertanggung jawab dalam hal ini BKSDA dan Instansi terkait untuk dapat merespon terhadap konflik gajah dan manusia yang sangat meresahkan para petani.

“Gajah liar tersebut sudah berapa hari ini selalu mengusik tanaman padi dan perkebunan masyarakat di kawasan Gunong Buloh dan Gunong Meulinteung,” lanjutnya.

Tgk Saifuddin menambahkan, jika pun tidak ada respon dari Instansi terkait, maka jangan salahkan masyarakat jika terjadi kematian gajah di kemudian hari, lagi kontak kejut yang diinformasikan sudah terpasang sepertinya kurang maksimal.

“Kontak kejut yang dipasang sepertinya tidak berfungsi atau bagaimana, karena kita lihat gajah itu berkeliaran di dalam batas kontak yang di infokan sudah di pasang, benar terpasang dan berfungsi kami tidak tahu,” tambahnya.

Sambungnya, kita meminta kepada Pemerintah dan Dinas terkait agar ada solusi agar kawanan gajah liar itu bisa teratasi supaya petani padi tidak merugi .

“Ada jalan keluar untuk mengusir gajah liar, supaya tidak merusak sawah dan kebun warga. Agar petani tidak rugi dan bisa mencari rezeki yang aman dimasa-masa kesulitan ekonomi ini,” Pungkasnya.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi