Calang, Tribunnanggroe.com – Jembatan Ranto Panyang merupakan salah satu jembatan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Sabee tepatnya di Desa Ranto Panyang, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Senin (13/2).
Jembatan Bailey Rangka Baja yang mulai dibangun sejak tahun 2014 semasa kepemimpinan Bupati Aceh Jaya Ir. Azhar Abdurrahman uuntuk akses penyeberangan petani Ranto Panyang dan sekitarnya yang berkebun di seberang sungai desa tersebut.
Sebagaimana dikutip dari laman Facebook Penjabat Bupati Nurdin yang diposting pada tanggal 20 Januari 2023 mengatakan “Masyarakat Ranto Panyang, Krung Sabee akhirnya lega. Jembatan di gampong mereka sudah mulai dibangun sejak 2014, hampir sepuluh tahun lalu belum selesai-selesai. Akhirnya kita tuntaskan di tahun 2022, dengan mengalokasikan anggaran 2,4 milyar.” dalam statusnya
Pekerjaan tersisa cuma timbunan oprit jembatan dan kekurangan pelat lantai jembatan. Untuk tahun ini kita berkomitmen menuntaskan pekerjaan jembatan tersebut fungsional 100 persen.Sehingga masyarakat akan bisa menggunakan jembatan tersebut sebagai penghubung ke kawasan sentra ekonomi produktif.
Sementara, dari hasil penelusuran di laman Website LPSE Aceh Jaya terdapat, pembangunan awal Jembatan Ranto Panyang itu sudah dimulai sejak tahun 2014 dengan pagu senilai Rp600 juta sumber anggaran ABPK yang dikerjakan oleh CV. Aron Permai alamat Gampong Tanoh Manyang, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.
Kemudian pembangunan Jembatan Ranto Panyang sempat mangkrak dan kembali dikerjakan oleh CV.Koalisi Independen alamat Desa Keude Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya dengan pagu Rp2,9 miliar sumber Otonomi Khusus (Otsus) tahun anggaran 2016.
Lalu ditahun berikutnya sempat ditender ulang karena tidak ada perusahaan yang memenuhi persyaratan evaluasi, kemudian pada saat tender ulang dimenangkan dan dikerjakan oleh CV. Alam Mega Jaya alamat Gampong Alue Ambang, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya dengan pagu Rp2,9 miliar sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2017.
Selanjutnya, pembangunan Jembatan Ranto Panyang kembali mangkrak dan juga sempat gagal tender pada tahun 2022 akibat ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.
Lalu, lanjutan Pembangunan Jembatan Ranto Panyang kembali ditender ulang dan dimenangkan oleh CV. GR Konstruksi alamat Gampong Dayah Baro, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya dengan pagu Rp2,4 miliar sumber Otonomi Khusus (Otsus) tahun anggaran 2022.
Sementara itu, Keuchik Gampong Ranto Panyang, Teuku Ali Munir saat dikonfirmasi mengatakan, Pembangunan jembatan Ranto Panyang hingga hari ini sudah tidak terlihat ada pekerjaan lagi. Namun masyarakat sudah bisa melewatinya dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua. Sedangkan untuk kendaraan roda 3 atau roda 4 hingga hari ini belum bisa dilalui.
“Kondisi saat ini jembatan tersebut sudah bisa dilalui oleh warga, tapi hanya bisa dengan berjalan kaki atau menggunakan roda dua, sementara untuk becak dan mobil belum bisa dilalui,” ujar Ali Munir yang juga ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Aceh Jaya Ke awak media, Senin (13/2).
Dirinya juga mengaku tidak mengetahui apakah pekerjaan Jembatan Ranto Panyang tahun ini sudah sesuai kontrak atau belum, kondisinya memang belum siap dikerjakan 100 persen.
“Saya juga tidak tahu apakah sudah siap dikerjakan 100 persen sesuai kontrak atau belum, yang jelas saat ini sudah tidak ada pekerjaan lagi di lokasi,” pungkasnya.
Lanjutnya. Menurut informasi yang dengar oleh pihaknya tahun ini katanya akan fungsional, tapi saya juga belum dapat info apakah dilanjutkan lagi pengerjaan di perubahan atau gimana belum dapat kabar lagi. Demikian percakapannya.[***]