Dihari Peringati 18 Tahun Tsunami Aceh, Pj Bupati Aceh Jaya Terima Penghargaan dari Distanbun Aceh

Kepala Distanbun Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP. Serahkan Sertifikat Durian varietas Mas Ajay yang nama sebelumnya Bantal Emas merupakan Sang Juara Kontes nasional yang diselenggarakan oleh Tim Durian Travel’s beberapa waktu yang lalu, yang diterima Langsung oleh Pj Bupati Aceh Jaya Dr.Nurdin.*

Calang, Tribunnanggroe.com – Acara Refleksi Peringatan Tsunami Aceh ke 18 Tahun di Kabupaten Aceh Jaya, diisi dengan Doa Bersama dan menyantuni sejumlah Anak Yatim yang didatangkan dari 9 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya, yang dilangsung di Masjid Media Center Komplek Perkantoran Jalan Mahkota-Kuala Meurisi Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. Senin (26/12).

Amatan awak media, Kegiatan peringatan Tsunami Aceh yang ke 18 tahun, Pj Bupati Aceh Jaya menyerahkan Penghargaan untuk sanggar Dikee Pam Panga yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2022, yang ditetapkan oleh Kemendikbud RI.

Pj Bupati Aceh Jaya juga menyerahkan penghargaan kepada pelaku UMKM Kreatif, Kelompok Tani dan Perkebunan, Peternak, Penyuluh, Menteri Hewan serta Pemerhati Kelestarian Lingkungan (Kelompok Aron Meubanja).

Selain itu, Pemerintah Aceh Jaya juga mendapatkan sejumlah penghargaan dari Gubernur Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang disampaikan langsung Kadis Distanbun Aceh Ir. Cut Huzaimah, MP, sebagai daerah yang berhasil mencatut swasembada pangan guna mencapai ketahanan pangan Nasional.

Usai menyerahkan Penghargaan tersebut, Kadis Pertani dan Perkebunan Aceh Ir. Cut Huzaimah, MP, dalam sambutannya, mengatakan, beberapa tahun ini Provinsi Aceh terus berbenah dalam arah dan kebijakan pembangunan secara berkelanjutan salah satunya di sektor pertanian secara umum Aceh punya peluang besar untuk mewujudkan swasembada pangan guna mencapai ketahanan pangan.

“Aceh memiliki lahan yang luas dan subur untuk dijadikan sentra-sentra produk pangan. Dari letak geografisnya juga sangat diuntungkan karena  terletak di wilayah tropis dan memiliki curah hujan yang cukup sehingga memungkinkan ragam tanaman bisa tumbuh dengan baik,” Kata Cut Huzaimah.

Lanjutnya, Modal dasar ini setidaknya dapat menjadi kekuatan kita dalam meningkatkan produksi pertanian, agar memberi konstribusi maksimal dalam mencapai  swasembada pangan.

“Saat ini komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan terus dikembangkan oleh petani di Aceh dengan pendampingan secara terus menerus oleh penyuluh, PBT dan POPT dibawah binaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mulai dari hulu hingga hilirasi produk,”pungkasnya.

Katanya lagi, Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kabupaten yang mulai fokus mengembangkan Perbenihan tanaman yang mulai merevitalisasi plasma nutfah lokal untuk komoditi Hortikultura dan perkebunan seperti Jengkol dan Durian.

“Selama ini Pemkab Aceh Jaya melalui Dinas Pertanian Aceh Jaya juga telah melaksanakan penangkaran benih pada tahun 2022 ini yang telah menghasilkan benih bersertifikat seperti Sawit varietas DXP Simalungun dengan jumlah 4.300 bibit siap salur dan padi dengan luas tanam penangkaran 24 ha dengan Estimasi Produksi Benih Padi 50 Ton yang siap salur pada tahun 2023. Ini menunjukan bahwa kabupaten Aceh Jaya telah mempersiapkan diri menjadi Daerah produsen benih yang bisa terdistribusikan baik di Aceh Jaya maupun untuk kabupaten/kota di lingkup Provinsi Aceh dan bahkan berpeluang lintas Provinsi,” tuturnya lagi.

Iya Berharap ke depan sesuai arah dan kebijakan Pemerintah Aceh Jaya yang akan menjadikan Aceh Jaya sebagai Lumbung Pangan Nasional maka tentu langkah awal yang harus persiapan adalah melakukan penguatan penangkaran benih yang bersertifikat untuk komoditi tanaman pangan, hortikultura dan juga perkebunan agar terjamin mutu sehingga produk yang dihasilkan nantinya akan memiliki kualitas dan hasil produksinya juga melimpah.

“Terkait Tanda Daftar Varietas Tanam Komoditi Jengkol varietas Lembah Kuali dan Durian varietas Mas Aceh Jaya yang hari ini kami serahkan merupakan wujud pengakuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian RI atas kepemilikan plasma nutfah lokal dari Kabupaten Aceh Jaya yang berpotensi untuk dijadikan Varietas Unggul Nasional (VUN),” Demikian ujar Kepala Distanbun Aceh itu.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi