Aceh Jaya, Tribunnanggroe.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menggelar upacara HUT Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 yang berlangsung di halaman kantor Bupati setempat, Jumat (02/12/2022).
Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin bertindak sebagai inspektur upacara dan diikuti oleh seluruh Tenaga Guru yang berada di daerah itu.
Dalam sambutan Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia yang dibacakan Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin, mendorong semua tenaga pengajar untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan pembaruan yang membawa kita melompat ke masa depan yang lebih baik.
”Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah,” kata Pj Bupati.
Sebenarnya, sambung Dr Nurdin, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah. Kementerian Pendidikan juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik. Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Platform Merdeka Mengajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.
Lanjutnya, Dalam Platform Merdeka Mengajar ini, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua, Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.
”Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar. yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi,” tambahnya.
Dalam Pidato Kemendikbud Ristek, Ia berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.
Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi. Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.
“Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adapun, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi,” katanya.
“Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).” tutupnya.[***]