Calang, Tribunnanggroe.Com – Cuaca ekstrim beberapa bulan terakhir tidak stabil dikawasan Aceh Jaya, yang membuat rembuk tanah mudah mencair, ini yang terjadi di area pertambangan masyarakat kawasan pegunungan (Gunong Ujeun). Kondisi musim eksentrisitas hujan sehingga seorang pencari emas manual tertimbun hingga 13 Jam.
Perihal laporan tersebut, Sejumlah Tim Relawan yang terdiri dari Tim SAR Meulaboh bergabung dengan Tim SAR Aceh Jaya yang didukung pihak Kepolisian bersama Masyarakat berhasil mengevakuasi seorang warga Desa Mon Mata Kecamatan Krueng Sabee Aceh Jaya yang berprofesi pencarian emas tertimbun longsor di terowongan gunung Hujan yang sering disebut lokasi Kem III Desa Panggong salah satu lokasi penggalian emas tradisional.
Warga yang dievakuasi diketahui bernama Irwan (35) tertimpa longsor tanah bercampur batu di dalam lobang pada Hari Rabu (23/11) sejak pukul 01.00 WIB Malam, namun pihak penyelamat baru mendapat laporan pada pagi harinya dan sampai di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB.
Koordinator Pos SAR Meulaboh, Liza Irwansyah, saat dikonfirmasi awak media, menjelaskan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari SAR Aceh Jaya dan Keuchik Desa Mon Mata bahwa ada seorang warga yang tertimpa longsor pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian.
Ia menyampaikan, proses evakuasi warga yang tertimbun memerlukan waktu mencapai 1 jam setengah setelah pihaknya sampai ke lokasi kejadian sekitar pukul 13.30 WIB.
“Setelah kita melakukan asesmen dan menanyakan kondisi di lapangan kepada para penambang di sana, korban berhasil kita evakuasi dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam setengah, baru sekitar pukul 15.00 WIB, kita berhasil keluarkan korban,” kata Koordinator Pos SAR Meulaboh, Liza Irwansyah, Kamis (24/11).
Ia menambahkan, kalau kondisi lapangan dibutuhkan kehati-hatian saat melakukan evakuasi dikarenakan selain lobang yang sangat sempit juga kultur tanah yang mudah longsor.
“Pada saat kita melakukan evakuasi lubangnya itu terlalu kecil dan tanah yang mudah jatuh sehingga kita sangat hati-hati dalam proses mengevakuasi korban yang kakinya tertimpa batu dan tanah,” katanya.
Ia melanjutkan, kalau proses evakuasi pihaknya juga dibantu oleh unsur TNI dan Polri, Brimob serta Masyarakat, para penambang dan Geuchik Desa Mon Mata.
“Evakuasi itu kita lakukan dengan cara Lifting, ya kita ikat korban dan kita tarik sama-sama, Alhamdulillah, pada saat kita tarik korban berhasil terlepas dari bebatuan yang menghimpit kakinya itu, dan Alhamdulillah korban selamat dan sudah kita serahkan ke pihak Medis,” pungkasnya.[***]