Calang, Tribunnanggroe.com – Pejabat (Pj) Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, S.Sos,. M.Si, mengunjungi permukiman menemui tokoh masyarakat gampong untuk memaksimalkan anggaran yang ada dalam membangun desa guna peningkatan pengembangan kawasan penduduk.
Dr Nurdin menuturkan, Diharapkan kepala desa mampu mengalokasikan dana desa untuk mensejahterakan pembangunan yang wajib dulu terlebih dahulu guna untuk menutupi kekurangan anggaran yang tersedia. Jum’at (12/08/2022).
Tujuan itu disampaikan Pj Bupati Aceh Jaya agar nampak dari penggunaan Dana Desa yang diprioritaskan oleh Kementerian Desa Tertinggal dan Terpencil sesuai turunan Undang-Undang, Perpu, Pergub dan Perbup yang diperuntukkan pengembangan Desa.
Lanjutnya, Pj Bupati mengajak kepala desa untuk meningkatkan perekonomian rakyat dengan dana desa yang dialokasikan disetiap gampong guna terbentuk BUMG untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi.
Dikesempatan itu, Pj Bupati Aceh Jaya menyinggung, Dana Desa jangan dipergunakan bukan pada tempatnya yang berunjuk tujuan undang-undang. Dana Desa bukan untuk pelatihan dan studi banding keluar daerah, tetapi pengelolaan nya untuk pengembangan desa dan berdayakan kemajuan ekonomi.
“Dirikan peningkatan ekonomi masyarakat dengan dana desa, jangan kepala desa berfikir dana desa untuk digunakan kepada hal lain, Bek Pike Jak U Medan Jak U Bandung Ngeun Dana Desa, Berdayakan Kemajuan di setiap Desa,” Celetuk Pj Bupati Dalam Kunjungannya salah satu desa di Kecamatan Panga.
“Nanti akan kami sampaikan surat resmi terkait penggunaan dana desa, perputaran ekonomi daerah itu lebih penting, kok pun dibuat pelatihan bisa dalam daerah, Edaran ini segera kami sampaikan ke para camat,” tutur Pj Bupati.
Kegiatan yang berlangsung dihadiri Bupati Aceh Jaya, Sejumlah Kepala SKPK Terkait, Stafsus Pj Bupati Aceh Jaya, Camat Kecamatan Panga, Danramil Panga, Polsek Panga, Imum Mukim Panga Pucok dan Para Kepala Desa dalam Kecamatan Panga.
Selanjutnya, Pj Bupati Aceh Jaya meninjau Aliran Sungai yang dangkal mengairi sepanjang muara kecamatan Panga yang berdampak cepat luapan dikala musim hujan membanjiri permukiman rumah warga, sebagai tuntutan masyarakat dan tokoh kecamatan itu.[***]