Satu Sekolah Di Nagan Raya Keluhkan Kekurangan Tenaga Pendidik Dan Gedung RKB

Baharuddin, Kepala SD Negeri Bunga Bangsa Gampong Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.*(foto.Tribunnanggroe.com).

Nagan Raya, Tribunnanggroe.com – Dunia pendidikan di Nagan Raya terancam proses belajar mengajar. Pasalnya, Sekolah Dasar (SD) Negeri Bunga Bangsa, kekurangan guru dalam setiap institusi pendidikan mulai nampak terjadi, dikarenakan jumlah siswa semakin meningkat disekolah tersebut.

Selain kekurangan tenaga pendidik atau guru di SD Negeri Bunga Bangsa itu, juga membutuhkan penambahan Bangunan Gedung atau Ruang Kelas Belajar yang baru.

Kepala SD Negeri Bunga Bangsa, Baharuddin Ke media ini, Rabu (10/08) mengatakan, Sekolah SD tersebut merupakan sekolah bantuan Korea, yang berada dalam satu komplek dengan SMA, SMP dan TK. Yang berlokasi Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

Disampaikan, Untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar di sekolah itu sangat membutuhkan 10 (sepuluh) guru kelas masing-masing mata pelajaran, untuk saat ini menutupi kekurangan tenaga pendidik pihak sekolah menugaskan guru bakti untuk mengisi beberapa mata pelajaran.

“Sekolah kita sangat membutuhkan tenaga pendidik dan ruang kelas baru, karena untuk saat ini, Alhamdulillah Siswa-siswi kita semakin meningkat, jadi sulit menempatkan para siswa berdasarkan kualitas mutu pembelajaran,” kata Baharuddin.

Tambahnya, Sekolah tersebut, kekurangan guru juga kekurangan fasilitas Gedung, seperti  RKB, MCK dan Pagar Keliling pengamanan sekolah, dikarenakan SD Negeri Bunga Bangsa memiliki 248 siswa sangat mendesak membutuhkan ruang kelas baru.

“Untuk proses belajar mengajar sekarang itu, satu ruang  kita sekat dibagi menjadi 2 ruang kelas yaitu 5A dan kelas 5B,” terang kepala sekolah.

Baharuddin, juga menuturkan bahwa sekolah tersebut dulunya serba kekurangan, fasilitas kebutuhan kantor untuk kelancaran administrasi, sehingga pihaknya menggunakan Dana BOS untuk membeli kelengkapan inventaris sekolah itu.

“Dulu sekolah kita serba kekurangan, Alhamdulillah kini sudah kita beli 1 unit laptop, dan kita jadikan sebagai milik sekolah (inventaris) sebagai Aset milik sekolah karena pembelian laptop itu menggunakan dana Bos,” pungkas Baharuddin.*[]SP4