Pemkab Aceh Jaya Adakan Rakor Penanganan Kasus Wabah PMK

Foto: Pj Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin sedang melakukan rapat koordinasi terkait upaya percepatan penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kegiatan yang berlangsung di Aula Setdakab Aceh Jaya, Jumat (29/07).*

Aceh Jaya, Tribunnanggroe.com – Pj Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin melakukan rapat koordinasi tentang upaya percepatan penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjangkit pada hewan ternak masyarakat di wilayah kabupaten itu.

Rapat tersebut dihadiri Kapolres Aceh Jaya AKBP Yudi Wiyono, Kodim 0114/Aceh Jaya dan para unsur kepala SKPK terkait, kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Setdakab Aceh Jaya, Jumat (29/07/2022).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya, T. Reza Fahlevi mengatakan, kegiatan tersebut membahas terkait maraknya serangan gejala wabah PMK di Kabupaten Aceh Jaya saat ini sudah mencapai 1.257 ekor sapi, dan tingkat penyembuhan mencapai 1.022 ekor, mati sebanyak 4 ekor.

“Perkiraan kami, dalam kurun waktu satu minggu lagi akan nol kasus PMK di Aceh Jaya.  Karena puncaknya pada saat lebaran Idul Adha Kemarin,” ujar T. Reza Fahlevi.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Aceh Jaya telah menerima vaksin PMK sebanyak 1.200 dosis dari pemerintah provinsi untuk hewan ternak yang diperuntukkan untuk sapi dan kerbau di kawasan Aceh Jaya terhindar dari Wabah Virus PMK.

Efektivitas vaksin PMK ini, kata Reza,  mencapai 90 persen angka kesembuhan bagi hewan ternak yang tersebar di sembilan kecamatan dalam wilayah kabupaten Aceh Jaya.

“Dari 200 dosis vaksin yang telah disuntikkan pada hewan ternak, hanya 2 – 4 ekor hewan ternak yang mati karena virus PMK ini,” ucapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin mengatakan, tujuan rapat koordinasi ini dilakukan sebagai upaya pemerintah Aceh Jaya menyelamatkan hewan ternak milik masyarakat dari wabah penyakit PMK.

“Langkah-langkah penanganan kasus PMK yang akan kita lakukan yaitu meminta masyarakat untuk mengkandangkan hewan peliharaan (Lockdown), bagi hewan ternak yang masih sehat untuk segera divaksin, dan kemudian diberikan cairan eco enzim,” ungkap Dr. Nurdin.

Kedepan, pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang edukasi dan himbauan kepada masyarakat melalui konten-konten media sosial (medsos) agar masyarakat tidak melepasliarkan hewan peliharaan secara bebas.

“Sosialisasi akan kita sampaikan melalui konten-konten medsos tentang upaya penanganan virus PMK, sekaligus mendorong masyarakat untuk mengkandangkan hewan ternak agar dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus PMK ini,” katanya.

Lanjutnya, walaupun angka kesembuhan hewan ternak dari virus PMK terus mengalami peningkatan, jika tidak dilakukan upaya penanganan yang komprehensif maka akan terjadi lonjakan kembali wabah penyakit tersebut.

Untuk itu, Pj Bupati juga meminta tim gugus tugas penanganan PMK untuk memantau mobilisasi hewan ternak yang masuk ke wilayah Aceh Jaya agar dapat mencegah penularan virus PMK. Selain itu, dirinya meminta untuk melakukan monitoring ke pasar-pasar untuk dapat memastikan tidak ada daging yang dijual masyarakat yang terinfeksi virus PMK.

“Pastikan betul ternak-ternak yang masuk ke wilayah kabupaten Aceh Jaya mempunyai sertifikat atau surat keterangan sehat yang boleh melintas,” tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan cairan Eco Enzim dan mendorong peternak untuk siap mengkandangkan hewan peliharaan dan menyiapkan pakan yang cukup.[***]

Editor: Redaksi