SIGLI | NANGGROENEWS.com — Antrean kendaraan kembali memadati sejumlah SPBU di Kabupaten Pidie selama sepekan terakhir. Situasi ini mencerminkan krisis pasokan bahan bakar yang belum tertangani sepenuhnya pascabencana banjir bandang yang melanda wilayah Aceh.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan barisan kendaraan mengular di SPBU Gintong Kecamatan Grong-grong, SPBU Pulo Pisang Kecamatan Pidie, SPBU Miko Blang Asan Kota Sigli, SPBU Bambi Kecamatan Peukan Baro, hingga SPBU Lileu Kecamatan Mutiara. Banyak pengendara harus menunggu hingga tengah malam, bahkan sampai menjelang subuh, demi mendapatkan BBM.
Baca Juga : Pemkab Aceh Jaya Salurkan Bantuan Pangan untuk 9.059 Warga Terdampak Banjir.
Kebutuhan bahan bakar meningkat tajam setelah bencana menerjang Pidie, Pidie Jaya, dan sejumlah daerah lainnya. Pemadaman listrik yang masih terjadi di berbagai titik membuat penggunaan genset melonjak, sehingga permintaan BBM bertambah signifikan.
Pemilik SPBU Pulo Pisang, Marzuki Abdullah, menegaskan bahwa persoalan utama bukan kekurangan stok. “BBM tersedia, namun armada pengangkut terbatas sehingga distribusi ke SPBU tidak lancar,” ujarnya kepada Nanggroenews.com, Selasa (2/12/2025).
Pertamina, kata dia, selama ini melayani jalur distribusi hingga Kuta Blang, Bireuen, dan Takengon, Aceh Tengah. Namun, kerusakan akses jalan pascabencana membuat pengiriman tidak bisa berjalan normal.
Mobilitas warga juga meningkat, terutama dari pos pengungsian Pidie Jaya yang banyak beraktivitas di wilayah Pidie, sehingga konsumsi BBM ikut melonjak.
Marzuki berharap percepatan pemulihan distribusi dapat segera terealisasi agar pelayanan kembali stabil.
“Semoga keadaan ini cepat tertangani,” tutupnya.[][][]













