Aceh Jaya Terima Penghargaan Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan RI

Sekretaris Daerah Aceh Jaya, Teuku Reza Fahlevi, MM, berpose bersama mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selaku penasihat APLMA, usai menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, di Bali. Selasa (17/96).*Dok.Ist

DENPASAR | NanggroeNews.com – Kabupaten Aceh Jaya menerima Penghargaan Eliminasi Malaria Tahun 2025 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam ajang The 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang digelar di Bali. Selasa 17 Juni 2025.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, didampingi Susilo Bambang Yudhoyono selaku penasihat APLMA, kepada Sekretaris Daerah Aceh Jaya, Teuku Reza Fahlevi, MM, yang mewakili Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos.

Aceh Jaya menjadi satu dari sembilan kabupaten di Indonesia yang dinyatakan berhasil mencapai eliminasi malaria, menyusul keberhasilan menekan penularan lokal hingga nol kasus selama tiga tahun berturut-turut.

Baca Juga‎Ribut Soal Empat Pulau di Aceh Singkil Berpotensi Picu Konflik Lintas Batas.

Prestasi ini diperoleh melalui upaya terpadu seperti surveilans ketat, skrining migrasi, pengendalian vektor aktif di kawasan tambang, serta edukasi masyarakat secara berkelanjutan.

T. Reza Fahlevi menyebutkan penghargaan ini sebagai kado 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Safwandi–Muslem.

“Ini bukti bahwa dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan masyarakat, Aceh Jaya mampu bebas dari penularan malaria,” ujarnya.

Bupati Safwandi turut mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi, khususnya jajaran Dinas Kesehatan dan masyarakat di wilayah endemis.

Selain itu. Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan pendatang baru, khususnya pekerja tambang atau hutan dari luar daerah, untuk menjalani pemeriksaan dini.

Tambahnya. Capaian ini menjadikan Aceh Jaya sebagai kabupaten terakhir di Provinsi Aceh yang berhasil mencapai eliminasi malaria, melengkapi seluruh wilayah Aceh yang kini bebas dari penularan lokal penyakit yang disebabkan oleh virus demam berdarah.*[][][]