BANDA ACEH | NanggroeNews.com – Sejak terbentuk sebagai provinsi pasca-kemerdekaan Republik Indonesia, Aceh memiliki catatan tersendiri dalam kepemimpinan kepolisian daerah. Meski tidak selalu, beberapa kali posisi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh dipercayakan kepada putra asli daerah.
Kutipan sejarah dirangkai Nanggroenews.com, Minggu 17 Agustus 2025 mencatat kebanggaan tersendiri karena menunjukkan kepercayaan institusi kepolisian terhadap kader terbaik asal Tanah Rencong.
Baca Juga : WBP Lapas Kelas III Calang Dapat Remisi Plus pada HUT RI ke-80.
Sejarah mencatat, ada sejumlah putra Aceh yang dipercaya memimpin Polda Aceh pada periode berbeda, di antaranya:
1. Kolonel Pol Drs. T. Bachtiar Abdul Aziz.
Putra Peusangan ini menjabat sebagai Kapolda Aceh pada tahun 1997 setelah menggantikan Kolonel Pol Drs. Suwahyu.
2. Irjen Pol Drs. M. Husein Hamidi.
Pria kelahiran Paya Pisang Klat, Ulee Glee, yang juga alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1983, pernah menjabat Kapolda Aceh pada periode 2014 hingga 2016.
3. Irjen Pol Marzuki Ali Basyah.
Alumni Akpol 1991 ini resmi ditunjuk sebagai Kapolda Aceh pada Agustus 2025. Ia merupakan putra asli Tangse, Kabupaten Pidie kelahiran 20 Juni 1968.
Karir Marzuki, berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Manusia dan Auditor, Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini sebelum dikeluarkan sprin Kapolri menjabat sebagai Kepala BNN Provinsi Aceh.
Penempatan putra daerah sebagai Kapolda Aceh kerap mendapat apresiasi dari masyarakat karena dinilai memahami kultur, adat, serta dinamika keamanan di wilayah setempat.
Selain itu, kehadiran mereka dianggap mampu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian sehingga menjadi catatan khusus pada HUT Republik Indonesia yang ke-80 di provinsi Aceh.***