Aceh Jaya, Tribunnanggroe.com – Sedikitnya ada puluhan hektare tanaman padi siap tanam dan bibit yang baru disemai di Desa Alue Abet dan Tuwi Kareung, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya yang terendam banjir, Sabtu (20/04/2024) hari ini, Genangan banjir yang mencapai 1,5 meter membuat petani gagal tanam dan tambah modal.
Semenjak bulan April 2024, banjir sudah menggenangi sawah petani 2 kali semenjak tanggal (15/04) hingga hari ini (20/04) sehingga menyebabkan ratusan petani merugi harus tambah modal kembali.
Hal tersebut diungkapkan Mukhtarudin Yusuf (MY) seorang petani dari Kelompok Tani Cot Mane Gampong Alue Abed Kecamatan Panga, Aceh Jaya. Mengaku, sejumlah petani yang satu kelompok dengannya sebagian baru saja menyemai bibit dan sebagian baru saja siap ditanam, akibat banjir tahunan melanda ratusan petani ikut merugi.
“Dalam kelompok pertanian sekita 5 hingga 10 hektare lahan sawah siap tanam dan ratusan petani siap menyemai bibit dikeruk arus banjir ketinggian 1.5 meter menggenangi sawah mereka masing-masing,” ujar Tgk Mukhtar.
Lanjutnya, selain dari kelompok Tani Cot Mane, juga beberapa kelompok Tani lainnya seperti di Desa Tuwi Kareung dan Gampong Harapan, mengalami hal yang sama. Dapat kita prediksi mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Sementara itu perangkat desa Alue Abed, Rajuni Rasyid (Kaur Kesra), menjelaskan diperkirakan kerugian petani akibat dari banjir yang melanda sejak dua kali sepekan terakhir ini mencapai puluhan juta rupiah, khusus di Gampong Alue Abed belum lagi desa lain dalam Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
“Untuk lokasi Kelompok Tani Cot Mane dapat kita perkirakan sekitar 5 haktare sawah petani alami kerugian, disebabkan para petani sudah menggarap sawahnya hingga banyak yang menanam benih hingga ada yang menyemai bibit, ikut dikeruk sepanjang rendaman dan aliran banjir ini, estimasi kerugian khusus petani di kelompok tani ini mencapai 20 hingga 30 juta,” pungkas Kaur Kesra Gampong tersebut.
Kini petani berharap ada bantuan benih baru dan pupuk dari pemerintah untuk mulai menanam kembali. Petani juga meminta bantuan pupuk subsidi itu benar-benar diperiotaskan untuk Petani Padi dikalangan musim tanam dimulai mendukung kecukupan Pangan Nasional, khususnya di Aceh Jaya.
“Hambatan yang dapat menyebabkan gagal panen tahunan itu yaa banjir, selain hama lereng, kita sangat mengharapkan pemerintah benar-benar perhatian bagi petani padi dan jagung ketika dilanda musibah seperti ini, di panga kala dulu semasa bersihnya Sungai Teumarom yang mengalir lancar ke Kuala Panga tidak merasakan seperti ini,” tuturnya Rajuni Rasyid yang merupakan juga berprofesi sebagai Petani yang senior di Gampong itu.
Ia meminta, Pemerintah Aceh Jaya dapat terus merenovasi dan normalisasi aliran sungai Teumarom dan saluran Irigasi yang mengairi sepanjang area pertanian di Kecamatan Panga khusunya Kemukiman Panga Pucok yang mayoritas didominasi Petani Padi dari kedua permukiman penduduk dalam Kecamatan Panga.
“Kita dengar ada tahun ini, kegiatan pemeliharaan saluran irigasi Panga Pucok dan Normalisasi Sungai Teumarom, tapi tidak tahu kapan dilaksanakan dan bagaimana koordinasi nya dengan masyarakat yang memiliki tanaman sepanjang Bantaran Sungai, kita aparatur Gampong tidak tahu sampai dimana target pekerjaannya, kita lihat aja nanti,” tutupnya.*[][][]