Pemerintah Aceh Jaya Berencana Lueng Gayo Jadikan Sebagai Sentra Produksi Garam Kemasan

Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin Saat Melakukan Kunjungan Kerja Ke Gampong Lueng Gayo Kecamatan Teunom Kabupaten Setempat.*

Calang, Tribunnanggroe.com – Destinasi Pesisir Pantai Lueng Gayo, Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya sangat cocok dijadikan salah satu Sentra Produksi Garam di Aceh Jaya.

Hal itu dikatakan Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin, yang didampingi Plt Sekdakab Aceh Jaya dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Aceh JayaJaya.

Usai melakukan kunjungan kerja ke lokasi pengembangan garam rakyat di Gampong Lueng Gayo.

Menurut Nurdin, Kabupaten Aceh Jaya mempunyai garis pantai sepanjang 252 kilometer, sangat memungkinkan menjadi kawasan produksi garam di kawasan Barat Selatan ini.

Jelasnya, Secara historis masyarakat Aceh Jaya yang berprofesi petani garam menyebutnya dengan Lancang Sira.

“Rencananya dalam tahun 2023 akan di bangun industri garam rakyat di Lueng Gayo. Program ini untuk mengubah cara pengolahan garam yang semula bersifat tradisional dan kedepannya akan lebih modern dengan mengunakan teknologi,” kata Nurdin saat bertemu wartawan, Sabtu (15/10).

Disampaikannya, Ada 15 orang yang tergabung dalam kelompok garam rakyat ini dengan luasan lahan sekitar 5 hektar. Maka diharapkan ini menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat dan bisa menjadi sumber pendapatan dan berputarnya ekonomi di Aceh Jaya.

“Dihulu bagaimana kita mendorong garam rakyat, di hilir kita meminta Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Aceh Jaya agar memastikan kemasan, standarisasi maupun yodium dan lainnya terkait produk yang dihasilkan. Serta memberi pelatihan terhadap anggota kelompok garam rakyat, agar menghasilkan produk garam yang berkualitas,” jelasnya.

Lebih lanjut Nurdin menjelaskan, dalam RT/RW dan berdasarkan kajian, Kecamatan Teunom khususnya Gampong Lueng Gayo sangat cocok dijadikan sentra produksi garam, secara historis kawasan ini sudah dikenal sebagai kawasan penghasil garam tradisional.

“Untuk petani agar terus belajar dengan teknologi baru dan hal yang baru. Supaya profesi petani garam menjadi profesi yang mendatangkan kemanfaatan ekonomi yang besar. Selanjutnya penting kerja bersama agar produk garam massif serta dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” ucap Nurdin.

Dorongan itu disampaikan Nurdin sebagai bentr dukungan peningkatan ekonomi dimasyarakat Aceh Jaya.

“Kita ingin mendorong petani garam menjadi korporasi, dengan membuka akses serta dapat bekerjasama dengan perusahaan perusahaan yang bergerak dalam produksi garam nantinya,” pungkas Pj Bupati Aceh Jaya.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi