Pra Diksarmil Menwa 112/JP – UTU, Dantim Intel Korem 012/TU Kupas Paham Radikal dan Separatis

Dantim Intel Korem 012/TU Kapten Inf Rais, S.AP., MPA., Bersama Peserta Pra Diksarmil Menwa 112/JP.*(Foto/IST)

Aceh Barat, Tribunnanggroe.com – Dantim Intel Korem 012/TU Kapten Inf Rais, S.AP., MPA., menjadi narasumber dalam kegiatan Pra Pendidikan Dasar Militer Resimen Mahasiswa (Pra Diksarmil Menwa) Satuan 112/Johan Pahlawan Universitas Teuku Umar (UTU) angkatan XI tahun 2022 yang digelar di Mako Menwa di Alue Peunyareng Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo, Jum’at (14/10/2022)

Dalam kegiatan itu Kapten Inf Rais mengupas dengan lugas faham radikalisme, mengatakan prinsip radikalisme suatu sikap yang menginginkan perubahan sosial politik secara total dan bersifat revolusioner serta menjungkir balikkan nilai – nilai yang ada secara drastis baik lewat jalur kekerasan maupun aksi – aksi yang ekstrim bersifat anarkis.

Sedangkan Separatisme merupakan suatu gerakan atau tindakan yang bertujuan untuk merebut kedaulatan Negara dan berniat memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia yang memiliki kesadaran nasional yang tajam dengan sesama lainnya.

“Secara global paham Radikal di lndonesia terbagi menjadi 3 kategori, yakni Radikal Kanan (Raka), Radikal Kiri (Raki) dan Radikal Lainnya (Rala). Raka adalah suatu sikap atau perilaku yang berlatar belakang fanatisme keagamaan yang sempit yang menghendaki hukum agama sebagai hukum positif. Sedangkan Raki adalah paham yang menganut ajaran Komunisme berlatar belakang Marxisme dan Lenimisme. Sementara Rala adalah suatu tindakan yang anti NKRI dan menghendaki terjadinya disintegrasi serta kedaulatan NKRI/Separatisme,” ulas Kapten Rais.

Lebih jauh Kapten Rais menguraikan bahwa pahan Radikal sering juga dikaitkan dengan terorisme yang akan melakukan apapun agar keinginan ataupun tujuannya tercapai.

“Oleh karena itu, pemahaman materi ini daharapkan bisa menjadi bekal atau modal dasar bagi para peserta agar tidak mudah terpengaruh atau terkontaminasi oleh paham Radikal maupun Separatis. Forum ini bisa menjadi wadah deteksi dini dan cegah dini guna mewaspadai munculnya Radikalisme/Separatisme khususnya dilingkungan Kampus. Setelah mendapatkan materi disini bisa digetok tularkan kepada masyarakat luas atau sesama Mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi dan tidak termakan hasutan – hasutan yang menyesatkan, sehingga konflik komunal tidak ada ruang untuk timbul,”.tegas Kapten Rais.

Dari perspektif keagamaan, menurut Kapten Inf Rais indikasi Radikalisme/Separatisme bisa terjadi apabila persoalan Furu’iyyah yang dibesar – besarkan sehingga menciptakan perpecahan. Oleh karenanya, upaya menangkal paham – paham tersebut bisa dilakukan dengan menanamkan nilai – nilai ketauhidan dan memantapkan jiwa nasionalisme cinta NKRI.*[GM]

Penulis: Gus MariadiEditor: Redaksi