Wabup Muslem D Hadir, Anak-anak Korban Banjir Aceh Tamiang Tersenyum Lagi

Wabup Aceh Jaya Muslem D, menyapa anak-anak pengungsi dampak bencana Aceh Tamiang, Kamis 18 Desember 2025.(Foto: Ist).

ACEH TAMIANG | NANGGROENEWS.com – Di tengah puing-puing banjir dan longsor, senyum anak-anak pengungsi kembali merekah berkat kehadiran Wakil Bupati Aceh Jaya, Muslem D, SE., ke Desa Simpang Empat, Kecamatan Karang Baru, menyapa korban terdampak dan anak-anak pengungsi.

Tanpa sekat formalitas, Muslem D tampak berdiri sejajar dengan anak-anak di lokasi pengungsian. Ia mengajak mereka berbincang, tersenyum, bahkan bermain sederhana untuk mengusir rasa takut dan trauma yang masih membekas pascabencana.

Kehadirannya di Desa Simpang Empat Kec. Karang Baru Kabupeten Aceh Tamiang bukan sekadar kunjungan pejabat, melainkan bentuk empati dan kepedulian yang nyata.

Baca JugaWabup Aceh Jaya Bantu Genset hingga Starlink ke Korban Bencana Aceh Tamiang.

“Anak-anak kelompok paling rentan dalam situasi bencana. Mereka tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga rasa aman. Kehadiran kita di sini untuk memastikan mereka tidak merasa sendirian,” ujar Muslem D di sela-sela kunjungan, Kamis 18 Desember 2025.

Selain memberikan dukungan moril, Wakil Bupati Aceh Jaya ini juga menyerahkan bantuan logistik bagi para pengungsi, khususnya kebutuhan dasar yang menunjang aktivitas di posko pengungsian. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban warga, sekaligus membantu pemulihan psikososial anak-anak yang terdampak.

Warga setempat menyambut hangat kehadiran Muslem D. Bagi mereka, perhatian terhadap anak-anak pengungsi menjadi bukti bahwa pemerintah hadir tidak hanya dalam bentuk kebijakan, tetapi juga sentuhan kemanusiaan.

“Anak-anak kami senang, mereka tertawa lagi. Ini sangat berarti bagi kami sebagai orang tua,” ungkap seorang warga pengungsi dilokasi itu.

Aksi sosial ini menjadi gambaran bahwa di tengah bencana, solidaritas dan kepedulian mampu menumbuhkan harapan. Muslem D menegaskan komitmennya untuk terus mendorong sinergi lintas daerah dalam penanganan pascabencana, khususnya bagi kelompok rentan.

Di antara tenda-tenda pengungsian dan sisa lumpur banjir, senyum anak-anak yang kembali merekah menjadi pesan kuat: bahwa kemanusiaan adalah fondasi utama dalam membangun kembali Aceh yang tangguh dan berdaya.[][][]

Menyalin konten tidak diizinkan.