CALANG | NanggroeNews.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Dinas Kelautan, Perikanan dan Pangan (DKPP) menyalurkan sebanyak 3 ton beras dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kecamatan Teunom, Rabu (16/07/2025).
Program ini menjadi respons cepat pemerintah daerah terhadap lonjakan harga beras dan kelangkaan beras SPHP di pasaran dalam beberapa pekan terakhir.
Langkah ini disambut antusias warga, yang selama ini kesulitan mendapatkan beras bersubsidi. GPM menjadi bentuk nyata kehadiran negara di tengah rakyat, terutama dalam menjaga keterjangkauan harga bahan pokok.
Baca Juga : Aceh Jaya Matangkan Kesiapan Jadi Tuan Rumah PORA XV Lewat Rakerkab KONI.
Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos., mengapresiasi inisiatif cepat yang diambil DKPP dan OPD terkait dalam menghadapi krisis pangan lokal.
Ia menyebutkan, program ini sebagai strategi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
“Program ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam mendukung stabilitas pangan dan menjaga daya beli masyarakat. Ke depan, Pemkab Aceh Jaya akan memprioritaskan program ketahanan pangan sebagai bagian dari implementasi Asta Cita Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto,” ujar Safwandi.
Kepala DKPP Aceh Jaya, Teuku Ridwan, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau di seluruh wilayah kabupaten. Ia juga meminta para camat aktif menyosialisasikan kegiatan serupa kepada masyarakat.
“Kami juga mengajak para camat agar aktif menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan GPM, sekaligus turut serta dalam menyukseskan setiap kegiatan pangan murah yang dilaksanakan pemerintah daerah,” ucapnya.
Pelaksanaan GPM ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Perum Bulog Cabang Meulaboh, Polres Aceh Jaya, Kodim 0114, Satgas Pangan, dan unsur Forkopimcam.
Sinergi lintas sektor ini memastikan pendistribusian 3 ton beras SPHP berlangsung tertib dan tepat sasaran.
Dengan kegiatan ini, Pemkab Aceh Jaya berharap mampu meredam gejolak harga sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal, sejalan dengan agenda pembangunan daerah jangka menengah.***
