Calang, Tribunnanggroe.com – Tahapan pembangunan Gedung A Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar Calang setelah memakan waktu delapan (8) tahun lamanya, akhirnya bangunan icon kebanggaan masyarakat Aceh Jaya ini diresmikan oleh Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin,S.sos,M.Si,. Kamis (21/12/2023).
Fasilitas Gedung baru RSUD Teuku Umar Calang menyediakan ruang Instalasi Gawat Darurat, Kamar Operasi, Radiologi, Laboratorium, Ruang Rawat Bersalin dan Poliklinik, gedung megah tersebut terletak di Jalan Lintas Nasional Pantai Barat Selatan Aceh. Desa Keutapang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda Aceh Jaya, Mantan Bupati Aceh Jaya Ir. Azhar Abdurrahman saat ini menjabat sebagai Anggota DPRA, wakil Ketua DPRK Aceh Jaya, tokoh Deklarator Aceh Jaya, Sekda Aceh Jaya dan para Kepala SKPK Aceh Jaya dan unsur Lintas Organisasi.
Usai momen peresmian berlangsung, Direktur RSUD Teuku Umar Calang, dr Eka Rahmayuli ke awak media menyampaikan, pembangunan gedung utama RSUD Teuku Umar Calang ini, telah melalui tahapan panjang, dimulai pada tahun 2016 dengan master plant yang ada dan dilanjutkan pada tahun 2018 dengan grafik Desain dan konsep gedung mewah megah berada di daerah Pemekaran 2002 silam.
“Pembangunan gedung RSUD Teuku Umar ini juga diawali dari keinginan dan cita-cita dari masyarakat untuk bisa mempunyai Rumah Sakit yang bagus dan tempat yang strategis, hingga setelah dua periode Bupati Aceh Jaya yang lama kini dilanjutkan oleh Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin sampai bisa kita resmikan gedung A ini,” ujar Direktur RSUD Teuku Umar Calang, dr Eka Rahmayuli usai dilakukan peresmian oleh Pj Bupati Aceh Jaya.
Eka Rahmayuli menyampaikan, kalau Gedung A RSUD Teuku Umar Calang di bangun dengan konsep One Stop Service semua pelayanan kesehatan dilakukan pada satu atap pasien terregistrasi dari Gedung A dengan pelayanan maksimal setiap pasien, gedung lama menjadi Ruang Rawat Inap.
Ia menyebutkan, pembangunan Gedung baru RSUD Teuku Umar Calang ini menghabiskan anggaran besar, hingga kini untuk maksimal 100% bangunan gedung A ini kita masih butuh anggaran sebesar Rp100 Miliar lebih hingga saat ini anggaran digunakan baru Rp75 miliar dan masih perlu Rp30 Miliar lagi untuk tahap pembangunan selanjutnya, secara keseluruhan gedung RSUD kita masih butuh anggaran Rp215 Milyar.
Harapannya, bangunan yang baru saja diresmikan itu, agar dapat difungsikan setiap ruangan pada awal tahun 2024, untuk melayani Instalasi Gawat Darurat, Kamar Operasi, Radiologi, Laboratorium, Ruang Rawat Bersalin dan Poliklinik.
“Untuk fasilitas sebagian ada fasilitas baru bersumber dari dana Insentif Fiskal (DIF dan DAK ) tahun 2024 mendatang, dan ada juga fasilitas di gedung lama dipindah kesini, guna memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat guna mengubah mindset bahwa datang ke rumah sakit bukan hal menakutkan. Konsep yang ingin kita kembangkan dengan penyiapan fasilitas harus bagus, harus nyaman, harus setara hotel.” Katanya.
Sementara itu Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin menyampaikan harapannya, sehubungan dengan telah diresmikan gedung baru RSUD Teuku Umar tersebut, pelayanan kesehatan menjadi semakin baik bagi masyarakat di wilayah Aceh Jaya.
“Setelah Delapan tahun berlalu tahap-bertahap, pada hari ini kita sudah rampung bisa dioperasionalkan gedung A walaupun belum semuanya maksimal, tetap kita berkomitmen operasional gedung A sambil menunggu tahapan pembangunan fasilitas lain yang telah direncanakan,” ujar Dr.Nurdin.
Ia menyebutkan, untuk kebutuhan anggaran dalam pembangunan gedung rumah sakit kebanggaan masyarakat Aceh Jaya ini, memerlukan sekitar 100 milliar, namun sudah dilakukan pembangunan sekitar 75 milliar, ditahun depan kita alokasikan kekurangan kebutuhan Pembangunan berikutnya.
“Tahun depan kita sudah berhasil mengalokasikan dana untuk pembangunan gedung A ini sebesar 6 milliar. Kemudian melalui Menteri kesehatan sudah membantu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) namun digunakan untuk belanja alat kesehatan sebesar Rp 18 milliar,”sebutnya lagi.
Selain itu, Pj Bupati Aceh Jaya Berharap, dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan pembangunan gedung rumah sakit ini dari berbagai sumber pemasukan baik dari APBN maupun APBA.
“Kita punya penyertaan modal di Bank Aceh, ini lagi kita lihat apakah penyertaan modalnya yang akan kita ambil untuk lanjutan pembangunan atau pembiayaannya,” demikian tutup Dr.Nurdin.[***]