Warga Ladang Baro Keluhkan Limbah Pabrik Sawit Cemar Sungai dan Bendung Irigasi

Kondisi Limbah Memenuhi Alur (Anak Sungai) Dibelakang Pabrik Kelapa Sawit, Yang Dikeluhkan Oleh Masyarakat Sekitar.*

Aceh Jaya, Tribunnanggroe.com – Dugaan Limbah sawit milik perusahaan PT Syaukath Agro mencemari sungai-sungai kecil yang terhubung dengan sungai besar dalam Kecamatan Panga, Sabtu (15/04/2023).

Limbah milik perusahaan kelapa sawit yang beroperasi diantara Desa Alue Piet dan Ladang Baro Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya tersebut ditemukan dialiri ke alur Bendung Irigasi mini yang terletak digampong Ladang Baro.

Selain itu, saat di lokasi masyarakat menyebutkan ada pipa buang limbah yang dialiri langsung ke sungai (Krueng) Tilong di seputar pompa Air yang letaknya berjarak sekitar 1000 meter atau setara sekilo dari Perusahaan tersebut. yang mengakibatkan menyempit mata pencarian masyarakat nelayan sepanjang aliri Sungai (Krueng) Tilong hingga Krueng panga.

Salah seorang warga Gampong Ladang Baro, yang menyebut namanya Mahdi, berprofesi sebagai petani yang ditemani beberapa warga lainnya sepulang dari lahan pertanian milik mereka ke awak media menjelaskan kronologi kejadian limbah milik PT Syaukath Agro tersebut yang ditemukan sekita waktu dilepas ke sungai melalui saluran pipa yang ditanam didasar paling bawah aliran sungai dan Alur (anak sungai).

Dijelaskan, Pembuangan limbah tersebut sering dilakukan disaat musim hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir, baru dilepas melalui sungai kecil di bawah jembatan yang berada di bawah pabrik alur irigasi mini milik gampong Ladang Baro.

“Sungai kecil ini sebelumnya tempat permandian kami, airnya bersih yang dihuni oleh habitat air tawar seperti udang dan ikan, disini dapat kita peroleh pendapatan selepas pulang kerja di sawah maupun kebun,” Jelas sekelompok warga masyarakat itu.

Diketahui, aliran air dari sungai kecil yang berada dibawah pabrik sawit itu, menuju ke sungai besar dalam kecamatan panga.

Saat di lokasi, Tgk Zakaria dan Haji Ismail (Nain) menyebut kejadian tersebut bukan pertama kalinya dan sudah semenjak pabrik beroperasi dan sangat meresahkan masyarakat karena mengancam keberlangsungan lingkungan hidup.

“Kronologis kejadian seperti ini sudah sering kali, dilepasnya limbah ini sering kita temukan saat cuaca musim hujan atau banjir, pernah seketika dulu ikan-ikan pada mati,” ungkap mereka.

Sementara itu, Tokoh masyarakat yang memiliki lahan disekitar area pabrik Ibnu Sakdan yang juga mantan Anggota DPRK Aceh Jaya, menyebut dirinya sudah sering menyampaikan agar keberadaan usaha pabrik kelapa sawit jangan merugikan warga sekitar.

“Kita bukan menginginkan perusahaan ini bubar, tapi setiap kondisi seperti ini yang terjadi bagaimana solusi dari mereka jangan menganggap ini sepele saja, berikan solusi agar sama-sama menguntungkan,” ucapnya.

Lanjutnya, Harapan kita PT Syaukath Agro bertanggungjawab atas tumpahan buangan limbah yang disengaja ini akar kondisi sekitar lingkungan kita steril.

“Jangan lah dibuat limbah membusuk begini yang dapat merusak lingkungan sekita, ini alur (sungai kecil) sudah tersumbat hanya saat banjir saja ini limbah mengalir masuk ke pekarangan warga dan sungai kecamatan, belum lagi kabut asap dan baik dari limbah ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Jaya, Yerry Afzal saat dikonfirmasi lewat pesan singkat menyebutkan, saat ini dirinya lagi berada di tempat hajatan keluarga belum dapat memberikan keterangan detail terkait hal tersebut.

Namun, Ia menyampaikan akan merespon sesuai kemampuan dan ketentuan berlaku untuk berkoordinasi dan pengecekan kondisi limbah dilokasi sekitar.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi