Pemkab Aceh Jaya Sambangi Rumah Masyarakat Miskin Ekstrim Gampong Pajar Darul Hikmah

Sekda Aceh Jaya T Reza Fahlevi, SE., MM Menyerah Bantuan Bagi Masyarakat Miskin Ekstrim Di Gampong Pajar Kecamatan Darul Hikmah Kabupaten Aceh Jaya, Selasa (14/03).*

Calang, Tribunnanggroe.com – Pemerintah Aceh Jaya datangi rumah reyot yang yaang dihuni Siti Hawa (66) bersama seorang anak laki-lakinya yang menderita Tuna Netra, keduanya tercatat sebagai warga Gampong Pajar, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Jaya T Reza Fahlevi, SE., MM saat bertandang ke rumah Nek Tihawa bersama unsur SKPK terkait, dirinya berjanji akan berupaya untuk membangun rumah layak huni bagi nenek renta tersebut.

Dalam kunjungannya itu, T Reza Fahlevi mengarahkan Dinas terkait untuk segera memprioritaskan bantuan rumah layak huni bersifat segera di tahun 2023. Direncanakan dalam dukungan sumber pokok pikiran (Pokir) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya, Muslem D, dari Fraksi Partai Aceh.

Disela kunjungan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Jaya, Teuku Reza Fahlevi, menelpon Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya, menyampaikan perihal kondisi warga desa Pajar yang saat ini belum memiliki rumah yang layak, hal tersebut secara sambungan telepon ditanggapi oleh Ketua DPRK Aceh Jaya Muslim D, berjanji akan segera direalisasikan buat warga Daerah pemilihannya itu.

Selanjutnya, Sekda Aceh Jaya juga menyampaikan, Pemkab Aceh Jaya akan selalu hadir di tengah masyarakat yang layak dan berhak mendapat sentuhan serta bantuan dari pemerintah, apalagi kondisi kehidupan masyarakat miskin Ekstrim yang menjadi perioritas program pemerintah.

“Baru saja sebagaimana kita dengar sama-sama, bahwa ketua DPRK Aceh Jaya siap mengalokasikan dana pikirnya untuk membangun rumah layak huni bagi Ibu Siti Hawa dalam tahun ini,” ujar Reza Fahlevi kepada awak media, Selasa (14/03) di lokasi.

Sekda juga menjelaskan, Nek Tihawa selama ini juga rutin mendapat bantuan sosial baik itu sembako, bantuan langsung tunai (BLT), bantuan disabilitas maupun miskin ekstrem.

Bahkan, Bantuan rumah rehab yang melalui sumber anggaran pendapatan belanja kabupaten (APBK) Tahun 2017 sebesar Rp9.000.000,- yang bersifat swakelola dibawah Dinas terkait daerah itu.

“Hari ini, kita sudah sampai disini dan saya baru menjabat sebagai sekda, baru tahu ni, apa yang disampaikan tadi ibu Siti Hawa ini sudah mengaku, jika dirinya rutin mendapat bantuan bahkan rumahnya juga sudah pernah direhab pada tahun 2017 lalu,” jelas Reza Fahlevi.

Lanjut Sekda, sebelumnya memang pemerintah sudah merehab rumah reyot nenek renta itu, sekitar enam (6) tahun yang lalu, namun, kondisi hari ini rumah tersebut sudah tidak layak dihuni lagi, sudah sewajarnya untuk dapat dibantu kembali.

“Memang pemerintah sudah pernah memberikan bantuan rehab enam tahun lalu, tapi kondisi hari ini juga sudah layak untuk dibantu lagi, apalagi di usianya saat ini. Tadi kita juga sudah memberikan bantuan sembako melalui dinas sosial berupa kebutuhan dasar dan pakaian,” ucapnya lagi.

Saat ditanya kondisi masyarakat miskin yang ada seluruh Aceh Jaya, Sekda menyampaikan, Instansi terkait telah diperintahkan untuk mendata benar-benar jumlah masyarakat Miskin berdasarkan katagori, baik itu masyarakat miskin Ekstrim maupun Masyarakat Miskin Dhuafa di setiap Kecamatan dan Gampong.

“Saat ini kita sedang mendata semua masyarakat yang layak diperhatikan oleh pemerintah, terutama masyarakat miskin ekstrim dan masyarakat miskin dhuafa. Kita minta untuk dapat didata masyarakat yang sesuai perioritas layak mendapatkan bantuan sesuai katagori,” Tambahnya.

Sementara itu, Siti Hawa mengatakan, dirinya sudah lama pisah dengan suaminya, yang disebutnya sejak tahun 2004 silam, dan sejak saat itu juga dirinya tinggal bersama anak-anaknya, hingga saat ini dirinya tinggal berdua dengan anaknya yang Tuna Netra akibat serangan penyakit sejak usia tiga tahun.

“Saya pisah dengan suami sebelum tsunami dulu, dan hingga hari ini tinggal berdua dengan anak saya. Yang kini ia mengalami buta, akibat serangan penyakit sejak ia berusia tiga tahun,” ungkap Nek Tihawa.

Katanya lagi, dirinya memiliki 3 orang anak lainnya, yang sudah menikah dan memiliki tanggungjawabnya masing-masing, yang tak jauh dari tempat tinggalnya itu.

“Saya memiliki 4 orang anak, satu yang tinggal bersama saya, yang tinggal bersama keluarganya diluar sana, saat ini saya tidak bekerja apa-apa, kadang dapat upah kalau lagi sehat bisa bekerja, kalau bantuan ada kami terima, rumah ini dulu juga sudah pernah direhab oleh pemerintah sekitar tahun 2017 dulu,” tuturnya dengan nada terbata-bata akibat faktor usia.[***]

Penulis: SamsEditor: Redaksi