Aceh Selatan, TribunNanggroe.com – Tragedi berdarah menjadi rutin tahunan di Kabupaten Aceh Selatan yang sering disebut dengan Tuan Tapa (Tapaktuan) kali ini kembali bergejolak beringasnya Harimau Sumatera (Panthera Tigris) yang diduga mengganas dengan menerkam Dua warga Kluet Kabupaten setempat, sehingga masuk perangkap (box trap) yang dipasang tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pegunungan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu, (4/02/2023) dini hari.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Nova Suryandaru membenarkan, bahwa seekor harimau yang diduga telah menyerang warga sepanjang dua kali peristiwa yang terjadi dalam sepekan terakhir, dan akhirnya sudah masuk perangkap yang dipasang tim gabungan sejak, Rabu, tanggal 01 Februari 2023 lalu.
“Saat ini kami bersama Komandan Kodim 0107 Aceh Selatan, Letkol Arh Helmy Ariansyah dan Waka Polres, Kompol Izwar sedang di lokasi untuk meninjau secara langsung situasi di lapangan,” ujar Kapolres Aceh Selatan.
Kapolres menjelaskan, Harimau tersebut masuk perangkap pada dini hari tadi, sekira pukul 04.00 WIB di pegunungan Simpali, kawasan Gampong (Desa) Koto, Manggamat. Rencananya, satwa yang dilindungi ini akan dievakuasi ke Tapaktuan untuk menunggu tim medis dari BKSDA, guna memeriksa kondisi kesehatannya.
Informasi lain yang dihimpun sumber media ini menyampaikan, kondisi saat ini aliran sungai Kluet sedang dangkal, sehingga upaya evakuasi sulit dilakukan, jarak tepi sungai sangat jauh dan susah dilalui lebih proses evakuasi binatang buas itu.
Sementara, Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon membenarkan harimau yang diduga menyerang Tim Ranger Forum Konservasi Leuser (FKL) dan dua petani pada tanggal 28 Januari dan 01 Februari 2023 telah masuk perangkap yang di pasang timnya di pegunungan Sampali, Manggamat, Aceh Selatan.
“Rencana kita, satwa liar yang dilindungi itu akan diobservasi ke kota Tapaktuan terlebih dahulu untuk proses pemeriksaan dan pemulihan kondisinya. Seiring menunggu evakuasi, tim medis juga sedang bertolak dari Banda Aceh,” terangnya.
Lanjut Agus Arianto, menurut informasi yang kami peroleh, kondisi harimau tersebut sedikit terluka sehingga perlu penanganan medis untuk memastikan kesehatan nya, namun hingga saat ini para medis sadang bertolak menuju Aceh Selatan.[***]