Aceh, Tribunnanggroe.com – Tepat hari ini 19 Januari 2023 mengingat kita tragedi 27 tahun tenggelamnya Kapal Penyeberangan Aceh – Sabang KMP Gurita yang terjadi pada 19 Januari 1996 silam.
Penulis mengadopsi jutaan cerita situs yang mengabarkan Tragedi Peristiwa tenggelamnya KMP Gurita yang terjadi di perairan Ujoeng Seuke menjelang bulan Ramadhan yang saat itu berbarengan libur panjang sekolah, tepatnya 3 hari sebelum hari pertama puasa.
Cerita ini diangkat kembali penulis tepat pada hari ini Kamis (19/01), sebagaimana tragedi saat itu, kapal KMP Gurita yang bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Malahayati, Aceh Besar menuju Pelabuhan Penyeberangan Balohan, Sabang pada pukul 18.45 WIB dengan membawa 378 penumpang.
Diantara itu, Ketika peristiwa kelam tersebut terjadi hanya tersisa 40 penumpang selamat di malam peristiwa itu. Sedangkan 54 penumpang yang ditemukan dinyatakan meninggal, dan 284 lainnya hilang bersama karamnya KMP Gurita, hingga kini belum kunjung berhasil dievakuasi bangkai kapal tersebut.
Untuk mengenang kejadian ini, Penulis mengajak para Buzzer Netizen, Mari sejenak kita kirimkan doa terbaik kepada para syuhada, semoga mereka ditempatkan pada tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin.
Pengembangan cerita dari sejumlah sumber saksi mengatakan, kapal Gurita kala itu memang disesaki para penumpang dan sarat muatan, diketahui kapal yang memiliki kapasitas muatan 210 orang saja, disesaki hingga mencapai 378 orang diantaranya 16 Warga Negara Asing.
Selain dari penumpang manusia kapal KPM Gurita itu juga membawa sejumlah muatan lain seperti Kendaraan roda empat dan roda dua sebagai alat transportasi para penumpang yang bertujuan berlibur di kota titik Nol Indonesia itu.[***]