Memastikan Isu Kelangkaan BBM, Pj Bupati Nagan Raya Panggil Pimpinan SPBU

Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas AP. S.Sos., M.SI., Saat Sedang Melakukan Pertemuan Dengan Pihak Pimpinan SPBU Wilayah Setempat.*

Nagan Raya, Tribunnanggroe.com – Guna memastikan penyebab terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan antrian kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas AP. S.Sos., M.SI., memanggil Pimpinan SPBU yang beroperasi di wilayah setempat.

Keempat Pimpinan SPBU yang dipanggil Masing-masing dari PT. Saloma – Blang Muko Kecamatan Kuala, PT. Admaruri – Paya Undan Kecamatan Seunagan, PT. Gunong Cut Meugah – Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur dan PT. Tiara Patra Tiga – Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten setempat.

Dalam pertemuan itu Pj. Bupati Nagan Raya  mendengarkan penjelasan dari pimpinan SPBU terkait penyebab terjadinya kelangkaan BBM dalam beberapa bulan terakhir.

Kegiatan yang berlangsung di ruang kerja Bupati Nagan Raya yang difasilitasi Sekda Nagan Raya Ir.H. Ardimartha, Jum’at (18/11) dalam agenda rapat koordinasi dengan pihak SPBU tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Eceran Bahan Bakar Minyak oleh SPBU dalam Kabupaten Nagan Raya.

Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, mempertanyakan kepada pimpinan SPBU, terkait sering terjadinya antrian panjang kendaraan roda empat (Mobil) saat pengisian BBM di setiap SPBU yang beroperasi di Nagan Raya.

Perwakilan Pimpinan SPBU, Kasman yang merupakan seorang pengawas di SPBU Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur menjelaskan, penyebab utama antrian mobil di SPBU selama ini menurutnya karena keterbatasan pasokan minyak dari Pertamina.

“Antrian itu terjadi akibat kurangnya pasokan minyak dari Pertamina, saat kami minta 16 ton untuk BBM jenis solar yang disediakan oleh Pertamina pusat cuma 8 ton perhari, maka dari itu mobil berdesak-desakan untuk mendapatkan minyak, karena takut kehabisan,” ujar Kasman.

“Apabila kuota yang di minta itu terpenuhi 16 ton/hari pasti tidak akan terjadi antrian panjang,” lanjutnya.

Hal senada juga diutarakan pimpinan SPBU Paya Undan Kecamatan Seunagan, Romi, mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah mematuhi aturan. Tetapi lanjutnya, selain pasokan minyak kurang, penyebab terjadinya antrian juga dikarenakan adanya pencatatan nomor polisi (BL) oleh petugas sehingga membuat semakin lama.

“Selain minyak terbatas, kita pihak SPBU juga mendata Plat Nomor Polisi setiap kendaraan roda empat yang mengisi BBM, sehingga sering menjadi antrian panjang,” jelas Pimpinan SPBU itu.

Menanggapi hal tersebut, Pj. Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas, menyampaikan, pemerintah akan melakukan audiensi dengan pihak Pertamina Pusat terkait pasokan minyak yang diklaim tidak sesuai permintaan itu.

“Kita akan berusaha memperjuangkan ke Pertamina pusat apabila di minta 16 ton perhari untuk jenis solar, harus kita usahakan 16 ton jangan 8 ton, termasuk untuk jenis BBM lain” ujar Fitriany.*(Sopian).

Penulis: SopianEditor: Redaksi