Calang, Tribunnanggroe.com – Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya, Mengantarkan langsung bantuan alat pembajakan lahan pertanian (Hand Traktor) untuk kelompok tani dalam 5 kecamatan di wilayah Kabupaten setempat, Senin (05/09/2022).
Bantuan Hand Traktor tersebut merupakan sumber anggaran APBN 2022 dari pemerintah pusat yang disalurkan lewat pemerintah kabupaten Aceh Jaya melalui program Dinas Pertanian daerah itu.
Bantuan alat pembajak tanah itu, diantar dan diserahkan langsung oleh PJ Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, kepada kelompok tani penerima manfaat, yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Aceh Jaya, para Camat 5 kecamatan pemberdayaan lumbung pangan pertanian di kabupaten itu.
“Iya.. pada hari ini kita menyerahkan hand traktor untuk para kelompok yang berada di kabupaten Aceh Jaya, sebagai penerima manfaat bantuan ini, Alat pembajakan ini merupakan bantuan bersumber dari Dana APBN Tahun 2022,” sebut PJ Bupati Aceh Jaya usai menyerahkan bantuan tersebut.
PJ Bupati Aceh Jaya juga menyampaikan, Kepada kelompok tani yang menerima manfaat ini, untuk dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan bersama-sama dengan para anggota kelompok tani agar kedepannya dapat menghasilkan gabah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.
”Pada hasil panen tahun lalu gabah yang dihasilkan dari petani kurang memenuhi kebutuhan pangan di Aceh Jaya, disebabkan berdampak pada iklim dan kesediaan supplier irigasi teknis tidak memadai,” jelas Bupati Aceh Jaya.
Selanjutnya, Ia mengatakan, beberapa irigasi di Aceh Jaya tidak dalam kondisi prima, maka untuk itu pada tahun 2023 dirinya meminta meminta kepala BAPPEDA untuk mengganggarkan anggaran rehabilitasi irigasi-irigasi yang menjadi tanggung jawab kabupaten, juga meminta dukungan provinsi untuk membantu rehabilitasi irigasi berdasarkan tanggung jawab level luasan area pertanian.
“Dengan Kondisi Irigasi-irigasi kita di Aceh Jaya, maka dari itu saya meminta kepada Bappeda untuk dapat mengalokasikan Anggaran Rehabilitasi di Tahun 2023, dan juga kita minta dukungan Dinas PUPR Provinsi untuk dapat melakukan rehabilitasi irigasi berdasarkan tanggung jawab luasan,” sebutnya.
Tambahnya, Dari sisi luas pertanian di Aceh Jaya sangat memungkinkan memenuhi kecukupan pangan, namun terkendala dengan banyak hal seperti supplier pengairan dari Irigasi yang sangat membutuhkan renovasi, kebutuhan ketersediaan bantuan Bibit dan Pupuk Organik maupun Nonorganik.
“Banyak Kebutuhan untuk memenuhi stok pangan di Aceh Jaya, Seperti ketersediaan Pabrik Penghasil Beras, ketersediaan Bantuan Bibit dan Pupuk,”lanjutnya.
“Sedangkan untuk kebutuhan pengairan di Irigasi Ceurace Di Kecamatan Teunom sudah kita upayakan dorongan koordinasi dengan Kementerian PU di bidang Direktur Irigasi dan Rawa, untuk DI Ceurace sudah dilakukan pendataan dan sedang diupayakan mendorong memposting Anggaran 2023 agar dapat segera terlaksana,” pungkasnya.
Adapun target bangunan irigasi yang level nasional seperti Daerah Irigasi (DI) Ceurace dengan luasan 5.000 Hektare, dan juga DI Lamno dengan luasan 3.000 hektare sudah bisa dilanjutkan pembangunannya, agar investasi yang telah dilakukan dapat terus dilanjutkan.
”Ini semuanya tindak lanjut program presiden Jokowi, kita di Aceh Jaya melanjutkan apa yang diminta oleh bapak Jokowi untuk memenuhi kecukupan pangan, yang tidak merugikan masyarakat, upayakan segala sisi berdasarkan level yang mampu di tampung berdasarkan anggaran yang di peroleh,” Demikian, tutup PJ Bupati Aceh Jaya.[***]