Jakarta, Tribunnanggroe.com – Penjabat Bupati Aceh Pidie Wahyudi Adisiswanto, menjumpai warga perantauan di Jakarta untuk menyerap beberapa aspirasi yang disampaikan sebagai dukungan untuk kemajuan kabupaten itu.
“Kedatangan saya kesini untuk membuka ruang audiensi dengan para perantau yang ada di Jakarta, dalam dialog itu saya mendapatkan ada tiga hal yang disampaikan langsung kepada saya,” kata Pj Bupati di Jakarta melalui pesan rilis yang diterima media ini, Minggu (28/08).
Dia menjelaskan, tiga poin yang disampaikan oleh para tokoh perantau yang menetap di Jakarta, yaitu mereka meminta untuk merealisasikan pembangunan pabrik semen Laweung yang sudah terhenti, merealisasi pembangunan dua waduk untuk kebutuhan pertanian serta, mengupayakan Universitas Jabal Ghafur untuk beralih status menjadi Universitas Negeri.
Tambah, Bupati Wahyudi, dengan latar belakangnya bidang intelejen, lebih memudahkan untuk melakukan pemetaan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat pidie saat ini.
“Lupakan semua masa lalu terkait konflik yang berkepanjangan, dan fokus untuk membangun Kabupaten Pidie lebih baik lagi di masa depan, kita mulai dengan baru untuk kemajuan,” pesannya.
Ia berharap, kepada seluruh warga Pidie dan seluruh masyarakat Aceh di mana saja berada untuk terus menyamakan persepsi dan bersatu padu dimana pun berada menciptakan kondisi damai yang baik.
Ratusan warga Pidie perantau yang tergabung dalam Keluarga Ureng Pidie (KUPI), menjumpai Pj Bupati Pidie saat bersilahturahmi di Jakarta.
Sementara, Ketua Umum KUPI Muslim Armas mengatakan berkumpulnya warga perantauan Pidie merupakan undangan dari Pj Bupati untuk mendapatkan masukan terkait pengembangan kabupaten tersebut.
“Orang Pidie dikenal sebagai perantau, bahkan sejak kecil sudah meninggalkan kampung halamannya,” jelasnya.
Dia menegaskan, jika dahulu Pidie dikenal sebagai tempat penghasil sumber daya manusia yang berkualitas, hingga saat ini telah menjadi beberapa tokoh ditingkat nasional.
“Orang Pidie memiliki kapasitas kemampuan yang menghasilkan SDM yang berkualitas, Namun, kegelisahan kami, kualitas itu terus menurun sampai saat ini,” ungkapnya.
Pesannya, kepada semua pihak diharapkan untuk membangun kembali Pidie dan menjadikan Aceh Pidie contoh yang baik bagi wilayah lain di seluruh Indonesia, dengan apa yang telah dimiliki dimasa lalu.
“Jati diri dan Martabat Aceh itu kuat bagi kita masyarakat pidie, dengan kemampuan yang sudah tertanam itu, berikan dampak yang dicontoh oleh wilayah lain,” tegasnya.[***]