Calang, TribunNanggroe.Com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin mewabah di Aceh Jaya, Dinas Pertanian Aceh Jaya meminta pemilik ternak untuk dapat menangkarkan ternak yang sudah terinfeksi gejala virus PMK dan segera melapor kepihak petugas atau dokter hewan terdekat.
Perihal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Keswan drh.Dailami ke awak media saat dikonfirmasi kondisi terkini pengembangan kasus PMK di Kabupaten Aceh Jaya yang semakin mewabah, Senin (20/06).
“Serangan virus PMK di Aceh Jaya saat ini sudah sangat meluas diseluruh kecamatan yang ada, berdasarkan update data lapangan yang diterima dari petugas lapangan di masing-masing Pusat Kesehatan Hewan yang ditempatkan setiap kecamatan,” kata Dailami.
Berdasarkan update per 20 juni 2022, hewan ternak yang sudah terjangkit mencapai 171 ekor, terdiri dari Kecamatan Jaya 30 ekor, Kecamatan Indra Jaya 2 ekor, Sampoiniet 5 ekor, Darul Hikmah 11 ekor, Setia Bakti 33 ekor, Krueng Sabee 15 ekor, Panga 45 ekorTeunom dan Kecamatan Teunom 30 ekor, sedangkan di Kecamatan Pasi Raya masih Nihil. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan sudah sembuh sebanyak102 ekor.
“Dari laporan yang kita terima dan terus kita Update setiap harinya, berdasarkan data yang dihimpun dari zona yang sudah terinfeksi dan terus untuk kita lakukan langkah pencegahan serta antisipasi dengan melakukan penyemprotan dan pemberian eco enzym serta melakukan pengobatan oleh dokter hewan/paramedis, sejauh ini sudah banyak yang sembuh, kecuali peternak tidak melaporkan atau mengambil inisiatifnya sendiri, kita harap masyarakat yang mengetahui jika ada ternak yang mengalami gejala PMK segera lapor,” tegas Kabid Peternakan.
Selanjutnya, terkait ada beberapa isu kematian pada hewan ternak dibeberapa lokasi, dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan hewan belum dapat dipastikan itu sebagai penyebab dari PMK, karena dari gejala klinis tidak menunjukkan terserang PMK, melainkan ada dari penyebab lainnya seperti thympani (busung), avitaminosis, serta pada usia muda tidak mendapatkan susu dari induknya.
“Oleh karenanya Serangan PMK bila cepat ditangani dengan baik melalui pengobatan, dengan penyuntikan maupun dengan menggunakan ramuan- ramuan tradisional lainnya, maka hewan ternak yang terserang virus maka akan langsung mendapatkan perubahan dan perkembangan yang bagus, apalagi yang masih menimbulkan gejala ringan seperti hipersalivasi atau keluar air liur yg berlebihan dan berbusa, artinya belum sampai berdampak pada luka di mulut dan kuku. Namun bila sudah luka di mulut dan kuku maka akan menyebabkan gangguan pada sistim pencernaan dan pasti tdk bisa makan serta susah untuk berjalan,”pungkas Dailami.
Sementara, Kepada Dinas Pertanian Aceh Jaya T.Reza Fahlevi, SE., MM., mengatakan, tingkat penanganan penyebaran Virus PMK di kabupaten Aceh Jaya, terus membaik dan terus dilakukan upaya untuk mencari solusi dengan berkoordinasi dengan pihak pemerintah provinsi dan pusat guna dapat segera mengatasi wabah PMK tersebut.
“Dengan berbagai kesulitan yang kita hadapi ini, terus kita berupaya untuk mendapatkan solusi, bagaimanapun para petani ternak tidak merugi akibat serang wabah PMK ini, sudah kita lakukan beberapa terobosan sambil menunggu distribusi vaksin yg sudah mulai dilakukan uji coba di beberapa daerah lain di Indonesia” Kata Reza.
Sambungnya, kita bersama pemerintah Aceh Jaya terus berupaya berbagai cara untuk dapat mengatasi hal yang melanda dan yang membuat cemas dipetani ternak, berbagai sosialisasi dan intruksi kepada camat dan pemerintah gampong disampaikan untuk dapat berkerjasama dalam upaya menyampaikan informasi ke peternak termasuk memanfaatkan tekhnologi informasi terkini dilingkungan peternak hewan sekitar.
“Kewaspadaan dan koordinasi selalu kita sampaikan, kita saatnya bukan untuk sosialisasi lagi, ini sudah waktunya melakukan tindakan dan solusi, maka kita minta untuk saling memperhatikan lingkungan petani peternak di wilayah masing-masing, bila ada gejala yang ditemukan segera melaporkan agar mendapatkan agar mendapatkan penanganan hewan ternaknya oleh petugas kita,” tutup Kadis Pertanian Aceh Jaya.[***]