Stok Obat Menipis, ISPA Serang Ribuan Pengungsi Pidie Jaya

Dok. Spesial Nanggroenews.com

PIDIE JAYA | NANGGROENEWS.com – Ancaman kesehatan melanda ribuan pengungsi banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay). Minimnya stok obat membuat penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) cepat menyebar di 72 titik pengungsian yang menampung 18.144 jiwa dari 4.523 Kepala Keluarga.

Selain ISPA, para pengungsi juga mengalami diare dan gatal-gatal akibat paparan air kotor dan lumpur sejak banjir bandang melanda tujuh kecamatan di wilayah tersebut.

Baca JugaPemerintah Aceh Perpanjang Status Tanggap Darurat, Penanganan Bencana Belum Maksimal.

Kondisi itu disampaikan Staf Ahli TP PKK Aceh, Mukarramah Fadhlullah, bersama Kepala Dinas Kesehatan dan KB Pijay, Eddy Azwar SKM, M.Kes, saat memberikan layanan kesehatan kepada 300 pengungsi asal Gampong Lhok Sandeng yang ditampung di Meunasah Gampong Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua, Kamis (11/12/2025).

“Memasuki hari ke-17 pascabencana, ISPA mulai menyerang pengungsi di berbagai posko. Debu lumpur pada banyak ruas jalan sangat berisiko bagi kesehatan,” ujar Mukarramah. Ia meminta warga, terutama korban banjir, menjaga pola makan dan kebersihan diri. TP PKK Aceh, lanjutnya, terus memantau kondisi kesehatan dan kecukupan gizi para pengungsi di seluruh daerah terdampak.

Kepala Dinkes KB Pijay, Eddy Azwar, menegaskan layanan kesehatan tetap berjalan meski stok obat kian terbatas. Tim medis dari Dinkes, 12 Puskesmas, dan Pustu dikerahkan ke seluruh titik pengungsian.

“ISPA, diare, dan penyakit kulit seperti kutu air menjadi keluhan terbanyak warga. Meski dalam keterbatasan, tenaga medis tetap siaga penuh memberikan pelayanan,” kata Eddy, Jumat (12/12/2025).

Ia menambahkan, seluruh layanan pengobatan diberikan secara gratis di posko, Puskesmas, dan Pustu. “Kami memastikan pelayanan tidak terhenti. Tim tetap solid untuk menjaga kesehatan para pengungsi,” ujarnya.[][][]

Menyalin konten tidak diizinkan.