NAGAN RAYA | NANGGROENEWS.com – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), meninjau langsung kerusakan berat akibat banjir bandang yang melanda Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Jumat (5/12/2025). Wilayah terpencil ini menjadi titik paling parah di kabupaten tersebut, dengan infrastruktur yang hampir seluruhnya lumpuh.
Mualem tiba menggunakan helikopter dari Bandara Malikussaleh, Aceh Utara, sambil membawa genset untuk kebutuhan darurat warga. Sementara bantuan pangan dan logistik tambahan dikirim melalui jalur darat yang masih mungkin ditembus dari Beutong bawah.
Baca Juga: Bantuan Aceh Jaya untuk Korban Banjir Siap Diberangkatkan Besok.
Sesampainya di lokasi, Gubernur melihat langsung kondisi jembatan utama penghubung Nagan Raya–Aceh Tengah yang putus tersapu banjir bandang. Dari udara, ia menyaksikan beberapa perkampungan rata dengan tanah, rumah-rumah terseret arus, bahkan sebagian bangunan kini berada di tengah aliran sungai yang meluas.

“Kita akan percepat pemulihan akses, terutama jembatan yang putus karena ini yang paling parah. Ini secepatnya kita perbaiki. Kami juga akan lapor ke pusat, apa yang perlu kita bantu dari provinsi akan kita dorong segera,” kata Muzakir Manaf.
Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Nagan Raya melakukan pendataan rinci terkait kerusakan.
“Pak Bupati tolong catat berapa rumah, jembatan, dan jalan yang rusak supaya cepat kita tindak lanjuti,” ujarnya.
Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, mengapresiasi perhatian Gubernur di tengah kondisi akses yang sangat sulit.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Gubernur yang telah datang ke Beutong Ateuh Banggalang. Kami berharap penanganan segera dilakukan, terutama melalui dukungan pemerintah pusat,” katanya.
Menurutnya, sekitar 85 persen infrastruktur di Beutong Ateuh Banggalang rusak total, meliputi rumah, fasilitas umum, masjid, sekolah, hingga jembatan utama menuju Aceh Tengah. Ia menegaskan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah pembukaan akses, suplai logistik, serta percepatan pemulihan infrastruktur vital.













